Tahun 2025 tinggal menghitung hari dan seperti biasa di akhir tahun saya akan membuat rangkuman perjalanan kehidupan di sepanjang tahun 2025 ini. Jelang tahun 2026 ini sendiri saya menemukan konten menarik di salah satu sosial media tentang pencapaian terbaik di tahun 2025 dan salah satu konten kreator menjawabnya dengan jawaban, "Waras, sehat, hidup." Menonton konten tersebut saya pun langsung merasa relate karena memang bisa dibilang pencapaian terbaik saya tahun ini adalah hal-hal yang kadang lupa kita syukuri.
Riwayat kesehatan di tahun 2025
Pada tulisan tentang perjalanan hidup di tahun 2024, saya sempat menuliskan kalau saya mengalami nyeri lutut yang cukup menganggu dan ternyata nyeri lutut tersebut masih saya rasakan hingga sekarang dan bahkan semakin menyiksa jika saya melakukan aktivitas jalan yang cukup intens. Karena rasa nyeri yang tak kunjung hilang, akhirnya saya putuskan untuk meminta rujukan ke dokter agar kaki saya dirontgen dan menurut dokter saya menderita osteoarthritis grade 2. Dokter memberi opsi apakah saya mau difisioterapi atau dilakukan tindakan suntik dan saya memilih tindakan suntik lutut.
Karena memilih tindakan suntik lutut, saya pun dijadwalkan untuk suntik oli lutut per 1 minggu sekali sebanyak 5 kali baik lutut kiri maupun lutut kanan. Ini sebenarnya di luar prediksi karena saya pikir hanya lutut kiri yang disuntik namun kata dokter lutut kanan saya juga mengalami osteoarthritis jadi setelah lutut kiri selesai disuntik sebanyak 5 kali, giliran lutut kanan yang disuntik selama 5 minggu berikutnya. Jadi bisa dibilang totalnya 12 kali saya bolak-balik rumah sakit untuk suntik lutut ini.
Setelah selesai tindakan suntik lutut sebanyak 5 kali, dokter kemudian menjadwalkan saya untuk menjalani tes darah dan USG pada minggu berikutnya. Jujur saya bingung kenapa harus dilakukan tes darah dan USG (bukannya harusnya rontgen kaki?). Selain itu sebenarnya saya juga sudah melakukan medical check di tahun ini yang diadakan oleh perusahaan dan hasilnya yah lumayan mepet sih angka-angkanya. Hehe.
Namun ya karena dokter yang memberi rujukan akhirnya saya ikuti saja arahan dokter dan ketika hasilnya dibacakan, dokter kemudian memberikan obat kolesterol yang diminum setiap malam setiap hari karena kolesterol saya yang berada di atas angka 200. Untuk hasil USG alhamdulillah tidak ada yang mengkhawatirkan dan untuk lutut, kata dokter saya tidak perlu datang lagi padahal ya jujur kondisi lutut saya masih nyeri sampai sekarang. Entah ya mungkin tahun depan saya akan mencoba periksa ke dokter spesialis lagi siapa tahu ada diagnosa yang terlewat.
Selain menjalani pengobatan untuk nyeri lutut, di akhir tahun 2025 ini saya memberanikan diri untuk mengikuti tes HPV DNA yang diadakan oleh salah satu klinik di kota Banjarmasin dan alhamdulillahnya tesnya gratis. Tes HPV DNA ini dilakukan untuk mendeteksi materi genetik DNA dari virus HPV tipe risiko tinggi di leher rahim (serviks). Saya sendiri sudah pernah melakukan tes pap smear kira-kira di tahun 2015 dan waktu itu alhamdulillah hasilnya aman.
Awalnya saya pikir tes HPV DNA ini akan sama dengan tes pap smear yang pernah saya coba yakni menggunakan alat cocor bebek untuk membuka v*gina dan mengambil sampel dari leher rahim. Nah, ternyata untuk tes HPV DNA yang saya ikuti, pengambilan sampel hanya menggunakan sejenis stik yang mirip cotton bud raksasa dan dimasukkan sedikit ke dalam v*gina untuk mengambil sampel.
Prosesnya ini bisa dibilang sangat singkat jika dibandingkan dengan menggunakan cocor bebek tadi. Dan berdasarkan beberapa informasi yang saya dapat, tes HPV DNA lebih efektif dalam mengetahui gejala kanker serviks karena yang dideteksi adalah virus sementara pap smear mendeteksi perubahan sel pada leher rahim.
Kurang lebih 1 minggu setelah pengambilan sampel HPV DNA, saya pun mendapat pesan terkait hasil tes tersebut. Pastinya saya gugup sekali dengan hasil tes ini karena saat pengambilan sampel saya sedang mengalami keputihan. Namun alhamdulillah setelah dokumen dibuka tidak ditemukan virus berbahaya di leher rahim saya.
Kehidupan pribadi dan perjalanan di tahun 2025
Bicara tentang kehidupan pribadi, ada beberapa kejadian besar yang terjadi pada saya dan keluarga di tahun 2025 ini. Pertama-tama Yafiq, anak ke dua saya tahun ini masuk SD setelah menyelesaikan pendidikan pra sekolahnya dengan hasil yang cukup memuaskan. Yafiq sendiri saya daftarkan di sekolah yang sama dengan kakaknya agar saya maupun suami tidak repot saat mengantar jemput keduanya. Selain itu Yafiq juga saya daftarkan di TPQ agar lebih lancar mengajinya. Alhamdulillah di 1 semester pertama sekolahnya ini Yafiq bisa beradaptasi dengan baik di sekolah maupun tempat mengajinya.
Selain anak ke dua yang masuk SD, saya juga mendapat momen menyenangkan saat akhinya bisa travelling lagi lewat outbond yang diadakan perusahaan. Pada outbond ini saya dan puluhan rekan kerja lain berangkat ke Surabaya lalu dilanjutkan ke Malang yang menjadi pusat kegiatan outbond. Dalam acara oubond ini saya akhirnya bisa naik ke Bromo dan bertemu sesama rekan blogger di kota Malang. Setelah outbond selesai, perjalanan saya lanjutkan bersama 2 teman menuju kota Yogyakarta sebelum akhirnya pulang ke Banjarmasin.
Tak lama berselang setelah perjalanan saya ke Yogyakarta, keluarga kami sempat dibuat takut ketika ibu saya harus dirawat di Rumah Sakit karena penyakit hipertiroidnya kambuh. Saat itu ibu saya sempat terjatuh di dapur dan untungnya saat itu suami saya sedang berada di rumah Ibu sehingga kami bisa langsung membawa beliau ke dokter. Tak disangka besoknya ibu saya harus dibawa ke IGD karena beliau mengalami halusinasi. Untungnya setelah dirawat di Rumah Sakit kondisi ibu membaik dan Ibu diizinkan pulang setelah menginap 4 hari di rumah sakit dan alhamdulillah kondisi ibu sudah stabil hingga sekarang.
Setelah kondisi Ibu membaik, kami pun berangkat ziarah ke Martapura sebagai bentuk rasa syukur Ibu saya atas kesembuhannya. Pada kesempatan ini kami juga menyempatkan diri mengunjungi salah satu tempat wisata di kota Banjarbaru yang sempat viral yakni Danau Seran. Selain ke Danau Seran, saya juga sempat berwisata ke tempat wisata lain di Banjarbaru yakni D'Legenda di momen perpisahan sekolah Yafiq.
Di bulan Agustus, saya dan kedua anak saya juga menyempatkan diri untuk staycation di salah satu hotel di kota Banjarmasin. Kami hanya menginap bertiga karena ayah anak-anak mendadak ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan. Anak-anak sendiri tentunya sangat senang dengan agenda staycation ini dan malah request mau menginap di hotel lain yang ada di kota Banjarmasin. Eaa.
Blog dan literasi
Dunia blog dan literasi tentunya juga menjadi salah satu cerita perjalanan yang tidak mungkin saya hilangkan dari tulisan ini. Selama hampir sepuluh tahun, blog ini sudah menjadi tempat saya berbagi cerita dan pengalaman. Dan di tengah naik turunnya traffic blog, alhamdulillah hingga akhir tahun ini saya masih tetap aktif menulis.
Sayangnya keaktifan saya menulis di blog ini mungkin jauh menurun dibanding tahun sebelumnya. Jika tahun-tahun sebelumnya saya bisa menulis hingga 10 artikel per bulan, maka di tahun 2025, tercatat saya rata-rata hanya menulis 5 artikel per bulannya yang artinya 1 minggu hanya 1 artikel. Tak hanya jumlah artikel yang berkurang, traffic blog saya juga mengalami kemerosotan yang sangat signifikan yang jujur sedikit berpengaruh juga pada semangat saya ngeblog. Namun setidaknya saya masih bersyukur karena di tahun 2025 masih mendapat beberapa job tulisan baik itu content placement ataupun blog review.
Untuk dunia bacaan, salah satu pencapaian saya tahun ini adalah bisa mencapai target membaca buku tahun 2025 yakni 20 buku bahkan lebih. Jadi berdasarkan data yang saya ambil di akun Goodreads, tahun ini saya berhasil menamatkan 22 buku yang kebanyakan adalah buku fiksi. Kebanyakan buku yang saya baca tahun ini berasal dari aplikasi digital dan meminjam buku di perpustakaan kota Banjarmasin. Senang sekali rasanya tahun ini saya bisa membaca buku-buku fiksi yang membuat saya penasaran lewat perpustakaan ini. Untuk lebih detailnya buku-buku yang sudah saya baca akan saya buatkan tulisan tersendiri.
Itulah dia sedikit rangkuman perjalanan kehidupan saya di tahun 2025. Seperti yang saya tuliskan di awal, pencapaian terbesar saya tahun ini adalah masih diberi kesehatan oleh Allah SWT. Selamat tinggal 2025 dan mari kita sambut tahun 2026 dengan semangat menjadi lebih baik!
.jpg)





0 Comments