
"Kalau makan itu jangan minum air dulu, nanti keburu kenyang."
Kalimat ini kerap saya dengar dari mulut ibu saya sewaktu masih kecil saat aktivitas makan dimulai. Siapa sangka kalimat ini kemudian menjadi doktrin sendiri di kepala saya hingga dewasa. Entah ada hubungannya atau tidak, kalimat ibu saya ini membuat saya jarang sekali minum setiap harinya. Saya bahkan kadang sanggup tidak minum air putih selama berjam-jam duduk sampai saya merasa kehausan. Bahkan di masa menyusui saya juga tetap banyak minum karena tak terbiasa yang akhirnya membuat ASI saya tidak banyak keluar.
Sebenarnya kalimat yang diucapkan ibu saya itu tidak sepenuhnya salah jika diucapkan pada anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Masalahnya adalah kalimat tersebut terdoktrin di kepala saya hingga dewasa dan seperti yang kita ketahui semakin bertambah usia, maka metabolisme semakin melambat. Kombinasi antara metabolisme yang melambat dan kurangnya asupan air putih kemudian membuat berat badan saya melambung setelah melahirkan anak ke dua.
Dalam dunia kesehatan sendiri, kita dianjurkan untuk minum air putih sebanyak 8 gelas atau 2 liter setiap harinya. Ada banyak manfaat yang dbisa didapat dengan meminum air putih sebanyak 8 gelas ini setiap harinya terutama bagi saya yang kini usianya sudah 40 tahun. Beberapa manfaat air minum dilansir dari alodokter.com:
- Mencegah dehidrasi
- Menjaga kesehatan sendi dan otot
- Menurunkan berat badan
- Memelihara kesehatan kulit
- Menjaga konsentrasi
- Mencegah dan mengatasi sembelit
- Mencegah batu ginjal
- Menjaga tekanan darah
- Membantu kinerja jantung
- Meningkatkan stamina tubuh
Usaha untuk Bisa Banyak Minum Air Putih
Seperti yang saya tuliskan di atas, saya memiliki sedikit hambatan dalam mengkonsumsi air putih sebanyak 8 gelas setiap harinya. Bukan karena saya tidak suka air putih, namun karena memang tak terbiasa untuk banyak minum air putih. Karena itu hingga saat ini saya juga masih berusaha untuk bisa memenuhi kebutuhan harian air minum ini. Adapun usaha-usaha yang bisa dilakukan agar rutin minum air putih ini diantaranya:
Minum air putih setelah bangun tidur
Minum air putih setelah bangun tidur merupakan kebiasaan yang seharusnya ditanamkan sejak dini. Sayangnya saya sendiri juga baru beberapa tahun terakhir menjalankan kebiasaan ini. Idealnya, kita disarankan untuk minum 1-2 gelas air putih di pagi hari termasuk di antaranya setelah bangun tidur. Ada banyak manfaat yang bisa didapat dari minum air putih di pagi hari ini diantaranya bisa mengontrol keinginan makan, membuang racun dalam tubuh, membuat tubuh lebih bugar, hingga meningkatkan suasana hati dan fungsi organ tubuh.
Mengingatkan dengan sistem alarm
Langkah berikutnya yang saya coba agar bisa disiplin minum air putih adalah dengan menyetel alarm setiap jam yang mengingatkan saya untuk minum. Biasanya di tempat kerja saya tahan duduk dan bekerja di depan komputer tanpa minum meski di meja kerja sudah menyediakan botol minum. Bahkan kadang hingga siang hari botol minum saya yang isinya cuma 600 ml itu baru diminum kurang dari setengahnya. Karena itu penting sekali bagi saya untuk selalu diingatkan meminum air putih yang sudah disiapkan di meja kerja.
Menggunakan botol minum ukuran besar dan tertakar
Nah, selain menggunakan alarm dan pengingat, saya rasa penting juga untuk menggunakan botol minum ukuran besar dan memiliki takaran di permukaannya. Dengan menggunakan botol minum berukuran besar dan jelas takarannya ini pastinya saya akan bisa memantau sudah berapa banyak air yang diminum selama bekerja di kantor.
Namun perlu diingat juga kadang kalau menggunakan botol minum yang besar ini bisa membuat kita lupa berdiri karena air sudah tersedia di meja. Jadi tentunya saya tetap harus ingat untuk berdiri beberapa jam sekali agar tubuh tetap aktif dan lutut yang sering nyeri tidak kaku.
Alexa Pure Water sebagai Pilihan Memenuhi Kebutuhan Air Minum Setiap Harinya
Menurut Kementerian Kesehatan RI, ada beberapa ketentuan agar air minum aman dan layak dikonsumsi yakni tidak memiliki rasa, tidak memiliki bau, tidak mengandung bakteri dan tidak mengandung logam berat dan bahan kimia melebihi batas yang diperbolehkan. Saya jadi ingat dulu sewaktu di rumah ibu saya mengalami kejadian di mana air yang diminum tiba-tiba berbau dan pastinya tidak enak untuk dikonsumsi.
Kami mencari tahu apakah di dispenser atau airnya yang bermasalah namun tak kunjung menemukan penyebabnya. Dispenser dibongkar namun nyatanya air yang diminum tetap berbau. Pada akhirnya kami pun mengganti merk minum yang digunakan dan memang alhamdulillah air minum yang baru ini rasanya lebih enak.
Salah satu pilihan untuk memenuhi kebutuhan air minum keluarga ini adalah dengan menggunakan air minum yang berasal langsung dari sumber mata air di pegunungan. Air yang berasal dari sumber mata air ini biasanya memiliki kandungan berbagai mineral dan juga berbagai unsur lain yang terlarut seperti garam, logam berat, kalsium dan magnesium. Ini membuat air yang berasal dari pegunungan ini kerap disebut sebaga air mineral karena terdapat kandungan mineral di dalamnya.
Lalu bagaimana jika kandungan mineral dalam air pegunungan ini dihilangkan dengan proses RO atau Reverse Osmosis? Apakah ini membuat air ini tetap aman dikonsumsi? Nah, ternyata air yang kandungan mineral di dalamnya sudah dihilangkan atau kerap disebut air demineral ini tetap aman dan bahkan memiliki beberapa kelebihan untuk dikonsumsi jika dibandingkan dengan air mineral.
Reverse Osmosis sendiri merupakan proses pemurnian air dengan proses penyaringan multi tahap menggunakan membran semipermeabel yang fungsinya seperti saringan halus. Proses ini bertujuan untuk menghilangkan kontaminan dan juga juga kotoran yang lebih besar dari molekul air seperti klorin, timbal dan juga zat lainnya. Beberapa manfaat dari konsumsi air Reverse Osmosis ini diantaranya:
- Air lebih murni dan bebas kontaminan karena sudah melalui proses penyaringan yang canggih sehingga mampu menghilangkan zat berbahaya seperti bakteri, virus, logam berat, pestisida dan juga klorin.
- Mampu meningkatkan hidrasi dan mencegah dehidrasi tubuh karena air tanpa kandungan mineral lebih mudah diserap tubuh
- Menjaga kesehatan pencernaan dan meningkatkan penyerapan nutrisi
- Membantu meningkatkan fungsi ginjal karena air yang bebas dari kontaminan dan mineral membantu kerja ginjal dalam menyaring darah
Buat kamu yang ingin mengkonsumsi air demineral dengan proses Reverse Osmosis untuk kebutuhan tubuh bisa memilih Alexa Water yang merupakan air minum yang bersumber dari mata air mata air alami yang terletak di kaki Pegunungan Manglayang, Bandung. Mata air pegunungan ini terkenal akan kejernihannya dan kualitas airnya yang terjaga secara alami, memberikan dasar yang sempurna untuk menghasilkan air minum yang sehat dan bebas dari kontaminasi. Tak hanya itu, dengan proses Reverse Osmosis yang dilakukan membuat Alexa lebih murni dibanding air minum biasa.
Buat kamu yang ingin berlangganan Alexa Water tentunya juga tak perlu khawatir karena Alexa menjamin air yang dikirimi fresh from the oven, diantar langsung dari pabrik ke rumah tanpa ada perantara agen distribusi. Pengiriman juga dilakukan dengan menggunakan mobil tertutup, sehingga air murni Alexa terlindungi dari paparan sinar matahari, debu dan asap kendaraan. Sistem pengiriman juga murah, dengan 17ribu sudah free ongkir dan free peminjaman galon serta pengiriman terjadwal otomatis setiap minggu.
Selain produk dalam bentuk galib, Alexa Water juga memiliki varian produk air dalam bentuk botol minum. 600 ml dan juga cup ukuran 220 ml. Yuk, mulai kebiasaan baik dengan berlangganan Alexa Cinta Air Murni langsung ke rumah kamu.Praktis, sehat, dan bikin kamu nggak lupa minum air setiap hari! Cek langsung di
alexawater.co.id
Baca Juga
1 Comments
Pagi-pagi saatnya membuang racun mestinya lebih efektif kalau udah minum segera sebelum ke toilet, ya. Abisnya itu ringaaan deh padahal cuma pipis aja ternyata itu juga kita udah membuang racun sisa metabolisme. Air murni kayak Alexa ini keren deh Udah bantu pencernaan jadi lebih sehat, bonus kulit lebih segar dan packagingnya juga sangat terjaga. Jadi ga terpapar dari sumber mata air sampai diterima. Love banget
ReplyDelete