Mengenal Penyakit TB pada Bayi dan Anak



"Duh, Nak. Kasian banget kamu harus minum obat sampai 6 bulan."
Sebuah status teman mengusik saya hari itu. Lekas saya menanyakan pada teman saya itu maksud dari statusnya itu.

"Anakku kena TB," begitu jawabnya.

Saya terkejut. Setahu saya, umur anak teman saya itu baru 9 atau 10 bulan. Memang ada beberapa kali sang ibu menuliskan status anaknya yang diajak ke dokter. Namun sepengatahuan saya dokter hanya mengatakan kalau anaknya kena batuk pilek biasa.
 
"Dari mana tahu anaknya kena TB?" tanya saya lagi.
 
"Batuk, Kak. Trus berat badannya tidak naik selama beberapa bulan," jawab teman saya lagi. 

Membaca balasan teman saya ini, saya hanya bisa menganggukkan kepala. Pikiran saya kemudian melayang pada beberapa postingan yang saya baca di grup MPASI yang saya ikuti, berkaitan dengan TB dan tumbuh kembang bayi. 

Sebagai ibu dengan balita berusia 1 tahun, dua hal yang wajib saya perhatikan tentunya adalah kesehatan dan tumbuh kembang anak saya. Karena itulah saya berusaha untuk rutin mengecek berat badan Yumna setiap bulannya ke bidan. Dengan memantau grafik tumbuh kembang anak ini, saya jadi tahu apakah anak saya tumbuh dengan baik atau tidak.

Baca juga : Yumna Turning One Year Old

Nah, balik lagi ke masalah TB, dulu jika mendengar kata TB atau tuberkulosis ini pikiran saya langsung mengarah pada penyakit batuk-batuk yang diderita orang dewasa dan penyembuhannya memerlukan waktu yang lama. Tak pernah terlintas di benak saya kalau si TB ini juga bisa terkena pada bayi. 

Setelah mengikuti sebuah grup MPASI, saya baru tahu kalau TB bisa juga menyerang bayi dan anak-anak. Mbak Nia Hesti Aprilya sendiri, dalam tulisannya untuk #KEBloggingCollab grup Mira Lesmana menyebutkan penyakit ini sebagai Si Diam-diam Menghanyutkan. Ini karena gejalanya bisa menyaru seperti batuk dan sesak napas biasa namun tahu-tahu sudah menyerang ke bagian organ lain.

Dikutip dari www.idai.or.id, tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberkulosis. Penyakit ini paling sering menyerang paru namun dapat menyerang hampir semua organ tubuh. Penyakit TB dapat menyerang tulang, selaput otak, kelenjar getah bening, mata, ginjal, jantung, hati, usus dan juga kulit. 

Tentang penularannya sendiri, penyakit ini ditularkan oleh orang dewasa yang menderita TB aktif melalui percikan dahak yang keluar saat batuk, bicara, bersin atau bernyanyi. Percikan dahak yang mengandung kuman TB ini bila terhirup dan masuk ke paru-paru akan menyebabkan timbulnya infeksi TB. 

Baca juga : Belajar Menjadi Orang Tua

Tak seperti orang dewasa, TB pada bayi memiliki gejala yang berbeda. Jika pada orang dewasa gejala TB berupa batuk berdahak yang berkepanjangan, maka pada bayi dan anak gejala utamanya berupa demam selama 1-2 bulan. Demam ini suhunya hanya sekitar 37o C - 38o C. Selain demam, gejala lain dari TB pada bayi antara lain :

  1. Nafsu makan turun, berat badan turun atau tidak naik dalam 2 bulan berturut-turut
  2. Batuk yang menetap atau memburuk > 3 minggu
  3. Anak tampak lesu dan tidak kelihatan seaktif biasanya
  4. Teraba benjolan di leher (umumnya lebih dari satu)
  5. Kontak erat dengan penderita TB paru aktif

Meskipun sudah mengetahui gejala-gejala yang muncul dari penyakit TB, namun tetap diperlukan beberapa tes untuk memastikan penyakit TB pada bayi ini. Salah satu caranya adalah dengan Tes Mantoux. Tes Mantoux merupakan pemeriksaan dengan cara menyuntikkan larutan tuberkulin (protein kuman TB) di bawah kulit (intrakutan). Hasil tes dapat dibaca antara 48-72 jam, jika timbul benjolan pada bekas suntikan dengan ukuran ‰¥ 10 mm maka dikatakan hasil tes positif. 

Hasil tes Mantoux positif menunjukkan reaksi tubuh terhadap protein kuman, artinya tubuh pasien pasti pernah terinfeksi sebelumnya dengan kuman TB. Dengan demikian sebelum seorang anak dikatakan menderita sakit TB seharusnya kita lakukan dulu pemeriksaan yang membuktikan bahwa anak tersebut telah terinfeksi TB (dengan tes Mantoux), karena tidak mungkin seseorang dapat menjadi sakit tanpa terjadi infeksi sebelumnya. 

Nah, kalau sudah mengetahui gejala penyakit TB ini, tentunya kita harus tahu juga cara mencegahnya. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit TB pada bayi antara lain:

* Memberikan imunisasi BCG pada bayi saat umurnya 0 - 2 bulan
* Jaga lingkungan rumah agar tetap bersih, tidak lembab dan mendapat cukup sinar matahari 
* Sering menjemur peralatan tidur di bawah sinar matahari langsung juga merupakan cara membunuh kuman TB karena mereka mati terkena cahaya matahari langsung
* Memberikan makanan bergizi dan seimbang, yang dapat meningkatkan imunitas anak  dan membantu memerangi bakteri penyebab TB
* Jauhkan anak dari sumber penularan penyakit TB

Itulah dia beberapa hal yang perlu kita ketahui tentang penyakit TB pada bayi. Sebagai ibu, saya tentunya harus waspada dengan berbagai gejala yang terjadi pada anak saya, termasuk gejala TB ini. Dengan mengetahui berbagai gejala ini, saya berharap bisa menghindarkan anak saya dari penyakit berbahaya.

45 Comments

  1. Sedih mbak baca ini. Karena anakku pun ngalamin. Rasanya kalau orang kadang kandang aneh, remuk hati aku. Tapi Alhamdulillah semua berlalu sudah, dan makin kuat apapun kondisi anak, sang ibulah yang harus tegar

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah anaknya sudah sembuh ya, mbak. Semoga anaknya sehat selalu

      Delete
  2. Mba Antung, TB ini penyebabnya virus kah? jadi meski sudah diimunisasi, seorang anak tetap berpotensi terkena penyakit TB ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, masih bisa kena. Tapi mungkin tidak separah yang tidak diimunisasi

      Delete
  3. Wah bahaya juga ternyata nih penyakit TB padahal gejala awalnya hanya batuk dan pilek, Sekarang orang tua harus benar-benar waspada memang takutnya bukan batuk pilek biasa.,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, mas. Apalagi kalau di sekitarnya juga ada yang batuk pilek nggak sembuh-sembuh

      Delete
  4. Kenalanku ada yang kena TBC, mba. Harus dijaga baek baek agar tak menular pada yang lain. Jangan anggap enteng ya penyakit TBC :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, mbak. Semoga aja sih lingkungan saya bebas dari tbc

      Delete
  5. Iya Mbak... TB serem... gejalanya mirip batuk pilek biasa. Dan sudah menyerang sejak bayi.

    Semoga nanda selalu sehat ya Mbak.

    ReplyDelete
  6. Bermanfaat sekali nich, anak sulungku beberapa tahun ini terlihat kurus, saya sich menduga karena aktfitasnya banyak. Nafsu makannnya juga luamayan bagus, enggak lesu dan beraktifitas biasa, tapi suka batuk batuk. Suami saya takut kalau itu TB, coba saya periksa lehernya, makasih banyak y

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, mbak. Kalau mau lebih yakin kayaknya perlu bawa ke dokter juga. Trus katanya sih tb cuma bisa menular di lingkungan orang yang kena tb

      Delete
  7. Anak temannya mbak apakah tidak segera diberi imunisasi BCG setelah kelahirannya?
    Sering jemur peralatan tidur di bawah sinar matahari langsung juga merupakan cara membunuh kuman TB karena mereka mati terkena cahaya matahari langsung. Sirkulasi udara dan pencahayaan ruangan dalam rumah juga perlu tertata dengan baik jangan sampai lembab dan gelap. Semoga cepet sembuh ya anak temannya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah kurang tahu juga saya, mbak. Wah makasih banget tipsnya, mbak. Kayaknya bakal saya masukin di postingan nih :)

      Delete
  8. Jadi ingat cerita teman, tetangganya punya anak TB dan what a pitty ga ketolong. Sekarang anaknya yang lain kena juga... Ayahnya perokok pasif, setelah aku tanya begitu jawabannya. Duh, tega nian si ayah masih juga merokok, dua anaknya sudah jadi tumbal. Mudahan anak2 kita sehat selalu ya Mba. Kesehatan itu bener2 priceless

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah sedih banget euy. Setidaknya orang tuanya harusnya bisa belajar ya dari pengalaman sebelumnya

      Delete
  9. Serem jg y penyakit TB ini. Mn gejalanya batuk pilek lg. Itukan udah umum banget. Apalagi aku sm anakku yg udah dr kecil rhinitis. Smg dijauhkan dr penyakit ini. Nice artikek mb antung, ak jd lbh aware nih sm jenis batuk. Tp kalo usia anak ak yg segini berat badannya emg jarang naik sih 2-3bulan..hihi..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, winda. Aku juga baru tahu kalau anak-anak bisa kena tb jadinya rada-rada parno kalau anak batpil

      Delete
  10. TB cukup mudah menular, apalagi bagi anak-anak dengan imun yang terkadang lemah. Tetanggaku aja yg udh dewasa dari asma tiba-tiba meninggal karena nyambung ke TB asmanya. Katanya sih begitu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah memang TB ini diam-diam menghanyutkan ya. Harus benar-benar waspada

      Delete
  11. Wahh pengetahuan banget nih postingan ini buat aku mba, hihihi


    benar banget mba, kita emang harus waspada sama gejala gejala yang ada biar bisa ngambil tindakan awal ������

    ReplyDelete
  12. Wah ternyata anak-anak juga bisa kena yaa.. Harus super proteksi dengan anak.. Trimkasih sharingnya, sangat bermanfaat :)

    ReplyDelete
  13. kasihan ya masih kecil terkena TB, baru tahu mbak kalau TB bisa menyerang anak2 ...tfs mbak

    ReplyDelete
  14. Iya bun. TB ini mudah sekali menularnya. Trus masa penyembuhannya lama. Suka kasian kalau masih kecil harus minum obat terus dan ga boleh lupa. Smga anaknya segera sembuhya dan ortunya diberikan kesabaran

    ReplyDelete
  15. inget adek saya dulu waktu kecil ini sempat kena TBC.

    ReplyDelete
  16. Berarti penuhi asupan gizi, jaga kebersihan rumah dan cahaya matahari ampuh ya sebagai mencegah penyakit TB.

    ReplyDelete
  17. Artikelnya sangat bermanfaat saatnya mencegah penyakit TB agar tidak terjadi pada adik2 sy ☺

    ReplyDelete
  18. TB memang penyakit yang menyeramkan karena diem2 menghanyutkan, apalagi kalau di rumah tidak ada yg TB tau2 kena TB itu bikin bingung siapa saja yang harus diobati. Tapi banyak jg yg salah diagnosa dikira TB sehingga harus minum obat kontinue 6 bulan, eeh ternyata bukan. Sehingga harus bener2 cek TB atau bukan agar penanganan sesuai.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, mbak. Kayaknya nggak bisa bawa ke 1 dokter aja ya buat memastikan kena tb atau nggak anaknya

      Delete
  19. TB dan alergi dua jenis penyakit yg sering rancu. Anakku pernah di vonis TB hanya Krn bolak balik demam dan saat pilelek ada lendir di paru2. Klo lgi pilek ya pasti byk produksi lendir ya. Jadi aku gmw terima gitu aja. Aku datengin DSA alergi anak dan positif hanya alergi saja. Pantang alergen dan anakku sehat. Better cari second opinion Krn obat TB hrs smp 6 bulan.dan jika ternyata hanya alergi kasian baby-nya salah diagnosa minum obat yg salah selama itu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Penting banget ya mbak nyari second opinion biar nggak salah kasih obat ke anaknya

      Delete
  20. Anak saudaraku pernah kena TB pas usia 6 bulan. Kasian banget harus konsumsi obat sampai umurnya 1 tahun. Alhamdulillah sekarangs ehat, badannya kecil tapi anaknya cerewet dan diajak ngomong dah paham banget. TB memang harus diwaspadai

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya. Yang bikin ribet itu pengobatannya harus 6 bulan tanpa putus ya, mbak. Jadi harus benar-benar disiplin

      Delete
  21. Sedih baca ini, jadi ingat si sulung yang sempat minum obat Rimstar (buat TB) selama 5 bulan gegara kurang telitinya saya, sehingga di over diagnosa seorang profesor DSA tanpa menjelaskan kalau itu obat TB, saya iya iya aja dan ngasih ke anak.

    Sampai sekarang bete berat saya, karena saya tau obat itu buat TB setelah kakak saya liat jenis obatnya dan bilang itu untuk TB.
    Si profesor itu hanya bilang itu untuk kelenjar biar si sulung bisa gemuk dan cakep.

    ihhhh beteeee..... hiks

    Btw bayi temen saya juga pernah kena TB, tapi dia di test mantoux sih, dan emang karena neneknya penderita TB aktif.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah jadi dokternya nggak ngejelasin ya anaknya sakit apa? Memang sebaiknya kita harus lebih cerewet kali ya kalau bawa anak ke dokter

      Delete
  22. Dan kalau sudah kena, minum obatnya nggak boleh bolong sama sekali selama 6 bulan, sekali lupa harus ngulang lagi :(

    ReplyDelete
  23. Dan kalau sudah kena, minum obatnya nggak boleh bolong sama sekali selama 6 bulan, sekali lupa harus ngulang lagi :(

    ReplyDelete
Previous Post Next Post