Dari Bus dan Kereta, Pengalamanku Menggunakan Alat Transportasi di Pulau Jawa




Salah satu goal saya saat mengajak anak-anak berlibur ke Pulau Jawa beberapa waktu lalu adalah untuk mencoba beberapa transportasi yang ada di sana. Ide ini terinspirasi dari pengalaman saya sendiri saat diajak orang tua melakukan perjalanan panjang saat saya masih remaja. Jadi rencananya saya akan berangkat naik pesawat dan pulang naik kapal laut. Namun rupanya Allah menakdirkan kami hanya sempat menjalani perjalanan lewat darat dan udara dalam perjalanan tersebut. 

Kali ini saya ingin menuliskan sedikit cerita tentang perjalanan darat yang kami lakukan selama di Pulau jawa. Alhamdulillah selama di Pulau Jawa kami diberi kesempatan untuk mencoba moda transportasi bus dan juga kereta api yang memang menjadi rencana saya sebelum berangkat. Berikut sedikit rangkuman dari perjalanan darat kami di Pulau Jawa. 

Pengalaman naik bus Jakarta-Kebumen




Perjalanan darat kami di Jawa dimulai dari Tangerang Selatan ke Kebumen tempat keluarga suami bermukim. Setahu saya ada 2 alternatif transportasi yang bisa digunakan yakni kereta api dan bus. Nah berhubung kalau naik kereta api menuju Kebumen kami harus ke stasiun lebih dulu, jadi kata suami lebih baik naik bus saja yang terminalnya letaknya tak jauh dari rumah mertua. Saya pun setuju saja karena memang tidak terlalu paham dengan rute perjalanan lintas daerah ini.

Sehari sebelum perjalanan, saya dan suami berkendara menuju terminal Pondok Cabe. Suasana tampak sepi karena masih pagi. Oleh petugas setempat kami diarahkan menuju lantai 2 terminal untuk melakukan pemesanan tiket bus. Sebenarnya saya sudah mencari informasi pemesanan tiket lewat aplikasi Traveloka namun rupanya tidak menemukan jadwal dan armada yang tepat. Akhirnya pilihannya adalah langsung memesan ke terminal bus.

Begitu bertemu dengan orang dari PO bus Sumber Alam, suami pun memesan 7 tiket Jakarta-Kebumen untuk kami sekeluarga plus ayah dan ibu mertua. Harga tiket bus untuk jurusan Jakarta-Kebumen ini adalah Rp. 185.000. Setelah pembayaran dilakukan, petugas memberitahu kalau kami harus sudah berada di terminal Pondok Cabe keesokan harinya pada pukul 5 pagi karena jadwal keberangkatan bus adalah pukul 05.30.

Keesokan harinya sesuai dengan jadwal kami pun berangkat menuju terminal Pondok Cabe. Jujur tantangan banget nih membangunkan 2 anak di jam 4 subuh dan menyiapkan mereka. Untungnya anak-anak cukup kooperatif sehingga kami bisa berangkat sesuai jadwal. Sayangnya ibu mertua tidak jadi ikut ke Kebumen karena satu alasan. Jadilah hanya saya sekeluarga dan bapak mertua yang berangkat. Perjalanan menuju Kebumen sendiri ternyata harus lewat Jakarta dulu untuk kemudian berganti bus menuju Kebumen dan ditempuh selama kurang lebih 12 jam dengan 2 kali pemberhentian di rest area.

Ada kejadian lucu ketika kami naik bus dari Jakarta ke Kebumen ini. Jadi ketika berada di tempat mertua, gigi bawah putri saya Yumna sudah mulai goyang. Nah, ketika berada di dalam bus, Yumna bercanda dengan Yafiq dan tiba-tiba saja bus berhenti membuat badan anak saya terdorong ke depan hingga akhirnya gigi bawahnya itu pun langsung patah. Yumna bersikeras untuk mencari gigi yang patah tersebut untuk disimpan. Sayangnya karena berada di dalam bus gigi yang patah itu sulit ditemukan dan akhirnya menghilang. Hehe. 

Pengalaman naik bus Kebumen-Yogyakarta



Setelah kurang lebih 4 hari berada di Kebumen, rute selanjutnya adalah menuju kota Yogyakarta lagi-lagi dengan bus. Nah, untuk kali ini saya menggunakan aplikasi Redbus untuk memesan tiket bus karena sudah terlalu malam untuk melakukan pemesanan tiket langsung ke PO-nya. Ini adalah untuk pertama kalinya saya menggunakan aplikasi Redbus dalam memesan tiket dan ternyata cukup mudah proses pemesanannya. 

Saya hanya perlu menuliskan terminal lokasi penjemputan dan lokasi tujuan akhir dan tentunya juga memilih jam keberangkatan yang diinginkan. Untuk harga tiket bus Kebumen-Yogyakarta ini adalah Rp. 90 ribu rupiah di aplikasi dan ternyata saya dapat potongan harga karena membeli di aplikasi sehingga hanya perlu membayar Rp.425 ribu rupiah.

Pagi harinya kami sekeluarga diantar menuju bus Efisiensi yang akan mengantar kami menuju Yogyakarta. Begitu bus tiba di tempat kami menunggu, saya hanya perlu menunjukkan WA bukti pembelian tiket kepada kondektur bus. Perjalanan dari Kebumen-Yogyakarta sendiri memakan waktu kurang lebih 4 jam. Meski sama-sama eksekutif, ada sedikit perbedaan antara bus Efisiensi yang kami naiki ini dengan bus Sumber Alam yang membawa kami ke Kebumen sebelumnya. Bus Efisiensi memiliki pijakan kaki agar kaki tidak menggantung sepanjang perjalanan sementara Bus Sumber Alam tidak ada pijakan kakinya. 

Saat memesan tiket menuju Yogyakarta, saya memilih tujuan akhir Stasiun Tugu. Saya pikir kami akan benar-benar diantar sampai lokasi tersebut. Eh, ternyata saat bus sudah tiba di sebuah jalan, tiba-tiba kami diminta turun karena ternyata rutenya sudah habis dan akan ada mobil lain yang mengantar sampai ke Stasiun Tugu. Meski agak bingung, kami pun turun dan menunggu mobil jemputan tersebut bersama beberapa penumpang lainnya. 

Berselang beberapa menit, akhirnya sebuah mobil jemputan tiba. Selain saya dan keluarga, ada satu lagi penumpang yang tujuannya juga dekat stasiun Tugu dan satu mobil dengan kami. Saya sedikit mengobrol dengan perempuan tersebut yang ternyata akan menjalani tes ujian kedinasan di sebuah dinas di Yogyakarta dan akan menginap di rumah salah satu anggota keluarganya. Setelah mengantar penumpang pertama ini, sopir pun melakukan mobil menuju tujuan akhir kami yakni Stasiun Tugu. Di Stasiun Tugu sendiri kami diturunkan tepat di depan cafe yang berada di persimpangan Teras Malioboro sehingga bisa langsung mencari hotel terdekat dari pandangan mata kami. 

Naik kereta dari Yogyakarta ke Surabaya




Perjalanan darat terakhir yang kami lakukan selama di Pulau Jawa adalah menggunakan kereta api dari Yogyakarta ke Surabaya. Setelah satu malam menginap di Yogyakarta, kami sekeluarga akhirnya bertolak ke Surabaya di hari Minggu siang. Meski menginap dekat dengan stasiun, saya tetap membeli tiket kereta lewat aplikasi karena takut tiketnya habis. Mbak Jati, teman saya yang tinggal di Solo sebenarnya sudah mewanti-wanti untuk membeli tiket kereta dari jauh-jauh hari karena nanti harganya bisa mahal. Namun karena saya benar-benar tidak yakin dengan jadwal di Yogya akhirnya saya mencari tiket dekat hari H dan ternyata harga tiket keretanya memang sudah pada mahal. Heu. 




Untuk membeli tiket kereta ini lagi-lagi saya menggunakan aplikasi Traveloka. Sebenarnya saya ingin mencoba membeli tiket pakai aplikasi KAI access namun entah mengapa tidak berhasil memesan tiket. Untuk tiketnya sendiri akhirnya setelah membandingkan berbagai pilihan, saya memilih kereta Sancaka kelas Ekonomi Premium dengan harga tiket Rp. 220.000 dan jam keberangkatan pukul 12 siang. Nah, salah satu tantangan saat memilih tiket kereta ini adalah bagaimana caranya agar bisa dapat tempat duduk yang bisa berhadapan sehingga area duduk bisa lebih luas. Jadilah saya mencari-cari informasi terkait hal tersebut sebelum memilih kursi yang akan ditempati. 





Berhubung lokasi hotel dan stasiun hanya selemparan batu maka kami berjalan menuju stasiun keesokan harinya setelah sedikit berbelanja di Pasar di Malioboro. Sesampai di stasiun hal pertama yang dilakukan adalah mengeprint boarding pass Tiket yang nantinya akan diserahkan kepada petugas. Selanjutnya kami tinggal menunggu sampai kereta tiba. Tak lama menunggu, kereta Sancaka jurusan Surabaya pun tiba. Nah, ternyata kursi yang saya pilih sewaktu memesan tiket sebelumnya bukanlah kursi yang berhadapan. Lalu kesalahan kedua, saya memilih kursi yang duduknya membelakangi arah kereta berjalan. Untung ini bukan bus yang kalau arah duduknya salah bisa bikin mabok. Wkwkwk. 

Bicara soal kenyamanan, kelas ekonomi premium dari Kereta Api Sancaka ini bisa dibilang cukup nyaman. Kami juga sempat mampir ke bagian restorasi yang letaknya tepat di gerbong sebelum gerbong kami. Di restoran ini menyediakan pop mie, bakso dan tentunya minuman bagi para penumpang. Saya lupa untuk harga dari makanan yang ada di restoran tapi yang jelas lebih mahal ketimbang beli di warung biasa. Perjalanan dari Yogyakarta ke Surabaya sendiri memakan waktu 4 jam. Kami berhenti di stasiun Gubeng Surabaya dan langsung menuju penginapan yang sudah dipesan sebelumnya untuk menginap semalam. 

Jika ditotal seluruhnya, biaya transportasi kami semua selama melakukan perjalanan Banjarmasin-Jakarta-Kebumen-Yogyakarta-Surabaya-Banjarmasin adalah sekitar 12 jutaan untuk 5 orang yang mencakup biaya tiket, gocar, sewa mobil dan juga BBM untuk mobil. Saya cukup beruntung karena selama di Jawa kami lebih banyak menginap di rumah keluarga dan hanya 2 hari menginap di hotel sehingga pengeluaran untuk makan dan penginapan bisa ditekan.

Demikian sedikit cerita saya tentang perjalanan darat selama di Pulau Jawa. Semoga bermanfaat bagi teman-teman sekalian! 

 

7 Comments

  1. Duuuh senangnya yang bisa jalan-jalan keliling JAWA! Aku suka membayangkan keindahan alam sepanjang jalan, kulinernya, kerempongan bawa anak-anak, sekaligus happy saat pulang mereka bisa cerita ke teman-temannya!

    ReplyDelete
  2. Asiknyaaa coba berbagai transportasi umum selama di Jawa. Eh iya walaupun ada aplikasi buat pesan tiket bus tapi kurang lengkap atau seat yg dijual dibatasi. Lebih enak kontak PO langsung, bisa tanya-tanya terminal keberangkatan, tujuan, juga pilih kursi.

    ReplyDelete
  3. sejak menikah aku jadi jarang naik transportasi umum, padahal dulu setiap pulang kampung naik kereta cirebon express sambil liat pemandangan kota yang dilalui

    ReplyDelete
  4. Aku uda lamaaa banget gak naik kereta ya..
    Dan kini restorasi di KAI kembali dihidupkan sehingga nyaman banget bisa makan di kereta. Yang bikin nyaman tuh bukan menunya sii.. tapi kenangannya makan di kereta sambil ala-ala cafe dengan pemandangan indah sepanjang perjalanan.

    ReplyDelete
  5. aku sudah semua kecuali kapal
    soalnya masih fobia sama air laut
    bahkan masih terasa goyangannya pas di dermaga waktu antar Om kerja

    ReplyDelete
  6. Masyaallah seru ya mbak, dan itu kayanya cukup hemat untuk rute sebanyak itu. Aku pun kemaren pas ke jawa gak ngerasain naik kereta karena ternyata uda habis di pesan orang jauh2 hari hiks

    ReplyDelete
  7. Seru ya mbak, berkeliling pilau Jawa menggunakan moda transportasi seperti bus Dan kareta. Sekarang kereta sudah sangat nyaman banget

    ReplyDelete
Previous Post Next Post