
Salah satu hal yang penting sekali dipersiapkan saat akan mengunjungi sebuah kota adalah di mana kita akan menginap saat berada di kota tersebut. Apalagi jika kota tersebut kota yang kerap menjadi tujuan berlibur banyak orang. Pastinya akan lebih aman jika kita mencari dan memesan hotel atau penginapan terlebih dahulu sebelum tiba di kota tersebut. Dengan begitu menginjakkan kaki di kota tujuan, kita bisa langsung menuju hotel dan beristirahat dengan nyaman.
Setelah menuntaskan perjalanan kami di Malang, saya dan kedua teman bertolak menuju Yogyakarta dari stasiun Kota Malang dengan kereta api Malabar. Tiketnya sendiri dibeli lewat aplikasi KAI Access dan kami memilih jam keberangkatan pukul 5 sore dan tiba di stasiun Yogyakarta pukul 11 malam. Dengan jadwal kedatangan di malam hari, tentunya kami harus mencari penginapan atau hotel di sekitar stasiun bisa lebih cepat beristirahat. Pastinya ada banyak pilihan hotel di dekat stasiun dan juga Malioboro yang bisa dipesan. Dan setelah survey sana sini, akhirnya kami putuskan untuk menginap di Pawon Cokelat Guesthouse yang jaraknya mungkin hanya 50 meter dari depan stasiun Yogyakarta.
Pengalaman menginap di Pawon Cokelat Malioboro
Sesuai dengan jadwal yang ditetapkan, kereta Malabar yang kami tumpangi tiba di stasiun Yogyakarta. Setelah menurunkan koper dan tas bawaan, kami langsung turun dari kereta. Seorang porter datang untuk menawarkan bantuannya. Meski jaraknya dekat, kami putuskan untuk menggunakan jasa porter tersebut untuk membawa 3 koper yang kami bawa.
Suasana malam di area stasiun masih cukup ramai dengan para wisatawan. Setelah membayar ongkos porter, kami pun berjalan di trotoar menuju lokasi hotel yang sudah dipesan sebelumnya yakni Pawon Cokelat Guesthouse. Untuk bisa mencapai lokasi Pawon Cokelat Guesthouse ini, setelah berjalan beberapa puluh meter dari stasiun kami terlebih dahulu harus memasuki sebuh gang kecil di jalan Pasar Kembang di depan stasiun Yogyakarta. Di gang ini ada beberapa motel kecil juga yang bisa menjadi pilihan pelancong untuk menginap.

Setelah berjalan kurang lebih 50 meter, kami pun tiba di depan pagar Pawon Cokelat Guesthouse. Suasana remang menyambut kami ketika tiba di lobby hotel. Entah karena lampunya yang mati atau memang sengaja dibuat remang-remang saya kurang tahu alasannya. Seorang pemuda menerima kami di depan meja resepsionis. Saya pun menyebutkan pesanan yang saya lakukan lewat aplikasi OTA. Setelah mengkonfirmasi pemesanan ini, kami pun langsung diarahkan menuju kamar kami yang berada di lantai 2 guesthouse.
Karena berangkat bertiga, kami memutuskan untuk memesan 2 kamar. Jadi ada satu orang yang tidur sendiri dan sisanya tidur dalam kamar lainnya. Kamar yang kami tempati berada di lantai 2 ujung. Saya dan seorang teman memilih kamar sebelum kamar ujung yang menyediakan tempat tidur double di dalamnya sementara teman saya yang satunya tidur di kamar ujung yang tempat tidurnya queen.
Rasa nyaman langsung menyelimuti saya begitu memasuki kamar yang sudah disiapkan. Kamar yang kami tempati memiliki interior yang cukup clean. Tempat tidurnya menggunakan alas putih layaknya di hotel dengan selimut dan bantal kecil sebagai pelengkap. Tidak banyak ornamen atau hiasan yang diletakkan di dinding kamar yang dicat berwarna putih tersebut.
Untuk kelengkapan kamarnya sendiri terdapat meja nakas kecil lengkap dengan lampu tidur di samping tempat tidur, cermin di samping kamar mandi dan juga meja di bawah cermin. Untuk kamar sebelahnya juga memiliki interior yang sama, hanya saja tempat tidurnya berukuran queen dan meja yang digunakan sedikit lebih panjang dan untuk cerminnya tidak terdapat meja di bawahnya. Selain itu kedua kamar ini juga dilengkapi dengan AC dan televisi yang pastinya membuatnya semakin nyaman ditempati.
Masuk ke kamar mandi, kami disuguhi kamar mandi yang bersih lengkap dengan pancuran air hangat dan juga cermin serta wastafel. Sebuah handuk kecil sudah disediakan dan untuk sabun mandi dan sampo juga sudah diletakkan di wadah khusus. Terdapat juga tisu gulung yang diletakkan tepat di depan cermin dan wastafel. Setelah sebelumnya makan malam dan membongkar koper, saya pun tak perlu pikir panjang untuk untuk segera membersihkan diri di kamar mandi tersebut dan langsung beristirahat.
Menu Sarapan di Pawon Cokelat Guest House
Salah satu alasan saya memilih Pawon Cokelat Guesthouse ini menjadi tempat menginap saat berada di Yogya adalah karena motel atau penginapan ini menyediakan sarapan untuk tamunya. Saya jadi ingat dengan
pengalaman saya saat ke Yogyakarta tahun 2023 lalu. Saat itu karena harus berangkat dengan kereta pukul 10 pagi, maka kami memutuskan untuk ke luar dari hotel pukul 6 dan mencari sarapan di sekitar Malioboro. Sayangnya ternyata belum banyak warung yang buka di jam tersebut.
Setelah menjelajahi beberapa gang kecil, akhirnya kami memutuskan untuk sarapan gudeg legendaris di salah satu gang di Malioboro padahal waktu itu saya inginnya sarapan pecel (yang ternyata tidak ada di sana). Hehe. Atas dasar inilah saya akhirnya memilih untuk mencari hotel yang menyediakan sarapan agar kami bisa fokus ke tujuan wisata di pagi hari tersebut tanpa mencari sarapan lagi. Apalagi dari beberapa review yang saya baca, menu sarapan di Pawon Cokelat Guesthouse ini enak rasanya.
Pagi harinya, setelah selesai bersiap-siap, kami pun turun untuk sarapan. Sarapan di Pawon Cokelat Guesthouse ini sudah bisa dinikmati sejak pukul 6 pagi. Sebelum sarapan saya dan teman-teman menyempatkan diri untuk mengabadikan beberapa spot menarik yang ada di Pawon Cokelat ini.
Berdasarkan info yang saya dapat dari instagramnya, Pawon Cokelat ini dulunya adalah rumah yang kemudian disulap menjadi penginapan oleh ahli warisnya. Penginapan ini terdiri atas 2 lantai di mana lantai 1 selain difungsikan sebagai lobby, tempat sarapan, dapur, juga terdapat beberapa kamar yang disediakan untuk para tamu. Bagi mereka yang membawa atau menyewa motor, sebuah halaman kecil disediakan untuk menaruh motor tersebut.
Di lantai 2 di dekat tangga, terdapat sebuah area khusus dengan beberapa bangku dan meja yang pas sekali digunakan untuk bersantai sembari menikah. Beberapa tanaman hias ditanam untuk menambah kesan asri pada penginapan ini. Nah, sayangnya di malam hari sepertinya penerangan di teras atas ini tidaklah memadai untuk dijadikan tempat nongkrong. Padahal di penginapan yang letaknya tepat berhadapan dengan Pawon Cokelat, teras yang sama memiliki lampu yang sangat terang.
Puas mengabadikan momen dan foto, kami pun segera turun ke lantai 1 untuk menikmati sarapan. Di sebuah meja kecil sudah tersedia wadah untuk mengambil teh atau kopi panas. Selain kami ada juga beberapa tamu lain yang sedang menikmati sarapannya. Begitu melihat kami turun, pegawai yang bertugas memasak langsung menyiapkan sarapan untuk kami bertiga.
Hanya terdapat 1 menu sarapan yang disediakan di Pawon Cokelat Guesthouse ini yakni nasi goreng dengan toping telur mata sapi di atasnya. Dengan semangat saya langsung mencicipi nasi goreng ini. Dan benar saja, nasi goreng buatan koki di Pawon Cokelat ini enak sekali rasanya. Bumbunya benar-benar pas dan cocok untuk lidah saya. Sebagai pelengkap sarapan, saya menyeduh secangkir teh hangat dari tempat yang sudah disediakan.
Usai sarapan, saya mendatangi resepsionis untuk mengkonfirmasi pemesanan kamar di malam ke dua di mana kami putuskan untuk menginap di 1 kamar saja dengan tambahan ekstra bed. Untuk pemesanan kamar di malam ke dua ini, kami dikenakan harga Rp. 500 ribu rupiah sementara untuk malam sebelumnya, 1 kamar di Pawon Cokelat ini harganya adalah 300 ribuan. Setelah mengkonfirmasi pesanan kamar ini, kami pun langsung melangkahkan kaki ke luar dari penginapan untuk memulai petualangan kami di Yogyakarta hari itu.
Demikian sedikit review dan pengalaman saya saat menginap di Pawon Cokelat Guesthouse. Semoga bisa bermanfaat buat teman-teman sekalian!
Baca Juga
23 Comments
Namanya aja udah bikin penasaran, apalagi ternyata tempatnya homey banget. Cocok buat yang cari penginapan sederhana tapi nyaman di Yogya.
ReplyDeleteSelalu ada cerita di Yogyakarta. Hmm..jadi pingin balik ke kota ini sembari menikmati gudegnya yang khas ya mbak. Pawon Cokelat Guesthouse kayaknya pas buat tempat singgah, karena dekat Malioboro sehingga mudah kemana-mana. Lagi pula terkesan vintage dan rapi.
ReplyDeleteTadinya aku pikir pawon cokelat itu menjual aneka cokelat atau semua ruangan bernuansa coklat hehehe. Sepertinya suasana disini hommy ya mbak apalagi ada nasgor yg enak
ReplyDeletetempatnya homey dan keliatan hangat ya :D
ReplyDeleteWahhh letaknya strategis banget ya mba dekat dengan stasiun jadi tinggal jalan aja..
ReplyDeleteSuasananya juga homey banyak tanaman jadi lebih asri...
Iyaa sie sepertinya kalo ber3 mending nambah satu estra bed deh ya biar temannya yang satu gak sendirian gak ada temennya hehe..
Mending bertiga satu kamar emang sih menurut saya juga. Pas di awal ambil duakanae, sementara satu orang sendiri saya pikir kenapa bertiga aja di satu kamar tinggal minta ekstra bed
ReplyDeleteKalau kumpul semua malam malam bisa seru-seruan bebas kan ya, hehehe
soalnya hari pertama itu pesannya di aplikasi mbak sementara yang ke dua pesannya langsung ke wa hotelnya
DeleteSenengnya kalau ek yogya tuh bisa nginep di mana aja gak sih. gak harus hotel berbintang guest2 house di sana tuh udah nyaman2 dan homey banget..berasa makin lokal gitu malahan. mrk jg dah bagus banget hospitality dan fasilitanya
ReplyDeletePenginapan di Yogya ini rata-rata bernuansa seperti di rumah sendiri ya mbak. nyaman gitu tempatnya. Guest house juga nyaman meskipun bukan hotel. Mungkin karena termasuk kota wisata jadi yogya selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk para wisatawan (maria tanjung)
ReplyDeleteiya, mbak. kalau di sekitaran malioboro banyak banget pilihan penginapannya
DeleteKamarnya simple dan nyaman untuk istirahat setelah keliling kota Yogyakarta. Dapat sarapan nasgor yang enak tuh rezeki. Btw, ada lift atau naik tangga untuk ke kamar? Kalau naik mobil bisa diparkir di mana yah?
ReplyDeleteada tangga aja, mbak buat ke lantai 2 plus mobil nggak bisa masuk soalnya di gang kecil. he
DeletePawon itu kan artinya dapur ya.. aku sempet mikir ini khusus Resto juga, trnyata ada penginapannya ya mbak. Btw aku kangen banget sama suasana Yogya, kapan ya bisa ke sana lagi
ReplyDeleteAsik nih kalau lokasinya dekat stasiun. Strategis banget. Saya suka penginapan yang seperti ini. Yang penting nyaman dan bersih. Karena seharian biasanya jalan-jalan.
ReplyDeletePenginapannya nyaman banget banyak tanaman jadi seger melihatnya mba.....suasanya kaya di rumah sendiri saja yaa...bikin betah.
ReplyDeleteWahhh lokasinya strategis banget deket stasiun tugu. Pas banget kalau buat menginap jika harus kejar penerbangan pagi dari Yogyakarta atau buat yang mau traveling sekitaran Malioboro.
ReplyDeleteHmm jadi pengen juga ke pawon. Lama juga aku gak liburan ke sana. Pengen rasanya aku healing....
ReplyDeleteBelum pernah coba nginep di Pawon Cokelat, tapi dari ceritanya tempatnya keliatan simpel, bersih, dan strategis banget deket stasiun. Kayaknya pas buat yang mau ke Yogya dan cari penginapan nyaman tanpa ribet.
ReplyDeletePliss, lingkungannya asri banget ToT
ReplyDeleteVibe penginapannya juga keren, minimalis gitu. Belum lagi pelayanan yang oke ... harus banget nginep di sini kayaknya kalau lagi berkunjung ke Yogya.
Baca review Pawon Cokelat Guesthouse ini jadi mupeng juga ya! Deket banget dari stasiun, kamar bersih & interiornya homey abis, bikin betah. Ditambah sarapannya nasgor telur mata sapi + teh hangat pas pagi, mantap. Cocok untuk traveler yang suka santai & gak mau ribet cari penginapan jauh-jauh
ReplyDeleteReview penginapannya bikin aku tertarik karena suasananya homey banget. Aku pribadi suka tipe guesthouse yang nggak terlalu ramai tapi nyaman. Apalagi di Yogya, cocok buat healing tipis-tipis
ReplyDeleteSangat nyaman sekali Pawon Cokelat Guest house, penataannya pun epic dan ada banyak sudut menarik buat mengabadikan momen alias berfoto.
ReplyDeleteKamarnya nyaman, tenang dan bikin betah. Nah, vibesnya emang rumah ternyata dulunya adalah rumah ya. Keren sih asli ahli warisnya bisa bikin penginapan sebegitu nyaman.
Alhamdulillah ya sarapannya pun approved.
Kalau menginap bertiga memang nanggung ya mbak, mending nambah ekstra bed tapi sewa 1 kamar aja. Aku pun juga memilih hal yang sama
ReplyDeleteWalaupun sepele kadang mendapat fasilitas sarapan itu cukup emmbantu bagi kita yang perlu berangkat pagi, menurutku sih begitu. Fasilitas Pawon Coklat dan lokasinya lumayan juga ya