
Saya memandang ke laman performance dari google search console. Laman ini menunjukkan berapa tayangan blog saya selama 24 jam terakhir. Ah, ternyata hanya puluhan klik dan itu pun untuk sebuah review Drama Korea yang pernah saya tulis beberapa bulan yang lalu. Tulisan saya yang lain sepertinya sudah tak lagi masuk mesin pencarian dan hanya dibaca orang jika saya menyebarkannya di grup blogger.
Kondisi seperti ini rasanya sudah setahun penuh saya alami, atau bahkan mungkin lebih. Blog yang dulunya sehari bisa mendapat ratusan View kini bahkan harus berjuang untuk mendapat 50 tayangan sehari. Tulisan yang dulu sempat banyak dicari orang kini sudah tenggelam di urutan terakhir atau bahkan mungkin tak lagi dicari orang. Saya lelah dan akhirnya tak peduli lagi dengan SEO yang selalu digaungkan para senior saat menulis blog. Dalam pikiran saya sekarang yang penting saya nulis 1 artikel setiap minggunya.
Kenapa Dunia Blog Mulai Sepi?
Tentunya ada banyak alasan mengapa saat ini dunia blog tak lagi seramai beberapa tahun yang lalu. Saya jadi ingat sekitar 5-6 tahun lalu dunia blog benar-benar seru untuk diikuti, terutama sebelum Covid menyerang. Ada banyak event yang bisa diikuti yang membuat para blogger bisa saling bertemu muka dan menjalin silaturahmi. Lalu berbagai job juga mengalir setiap bulannya yang pastinya bisa menambah uang jajan ibu-ibu seperti saya. Bahkan di masa kejayaannya, fee untuk sebuah tulisan berbayar di blog itu bisa jutaan rupiah terutama untuk para blogger yang brandingnya sudah kuat dan pengunjungnya banyak.
Bagi saya pribadi, penurunan pengunjung di blog mulai terasa sejak 2 tahun terakhir. Sebagai blogger yang kadang kalau dapat job itu harus setor pageview, adalah sebuah kebiasaan bagi saya untuk mengecek pageview blog secara berkala baik itu di Google Analytics ataupun Google Search Console. Dan di sinilah kemudian saya sadar kalau ada banyak sekali artikel saya yang tidak lagi terindeks di mesin pencarian Google.
Hal ini pada akhirnya juga berimbas pada trafik blog yang anjlok dari ratusan menjadi puluhan saja setiap harinya. Saya pun melakukan berbagai cara agar artikel saya bisa terindeks kembali. Namun setelah berkali-kali mencoba dan saya lihat tidak ada perubahan berarti akhirnya saya putuskan tak lagi memusingkan masalah pageview ini. Bisa jadi penurunan jumlah pengunjung ini memang karena algoritme Google yang berubah atau memang blog saya memang tidak memiliki konten yang cukup banyak dicari orang.
Tak hanya saya, mungkin para blogger lain juga merasakan hal yang sama. Sepinya dunia blog ini bisa dilihat dari semakin sepinya grup yang menaungi para blogger. Ajang blogwalking yang biasanya diadakan secara rutin semakin berkurang pengikutnya bahkan beberapa grup blogger sudah meniadakan kegiatan ini karena tidak ada yang berpartisipasi. Padahal blogwalking merupakan salah satu cara agar tulisan kita dibaca orang dan menambah trafik. Sayangnya mungkin karena sudah lama tidak menulis akhirnya tidak ada yang bisa diikutkan blogwalking, deh.
Kalau dilihat-lihat, selain karena pengaruh algoritma, ada beberapa alasan mengapa dunia blog sekarang semakin sepi rasanya. Beberapa alasan yang bisa saya simpulkan diantaranya:
Hadirnya Sosial Media Baru yang Lebih Interaktif
Sejak beberapa tahun terakhir, tak bisa dipungkiri keberadaan blog sudah semakin tergantikan oleh platform lain seperti instagram dan tiktok. Instagram yang dulunya hanya berfungsi sebagai tempat menyimpan dan berbagi foto estetik kini sudah menjelma menjadi semacam micro blog bagi sebagian orang. Tampilannya tak lagi berupa foto namun bisa berbentuk tulisan dan berbagai informasi yang mudah dicerna. Apalagi instgram juga memiliki jangkauan yang lebih luas dibandingkan dengan blog yang bisa dibilang kurang interaktif.
Lain lagi dengan tiktok, aplikasi pemutar video pendek ini juga sekarang menjadi favorit para netizen. Bahkan bisa dibilang saat ini tiktok menjadi pesaing berat Google dalam hal mesin pencarian. Orang-orang sekarang lebih senang mencari informasi di tiktok dan tambahan lagi, tiktok juga sudah bisa dimonetisasi dalam berbagai cara mulai dari endorse dan juga affiliate.
Semakin berkurangnya tawaran job dan lomba di blog
Tidak bisa dipungkiri salah satu hal yang membuat banyak orang tertarik menjajal dunia blog adalah adanya peluang untuk mendapatkan penghasilan dari blog tersebut. Beberapa tahun ke belakang, biasanya setiap bulan ada saja tawaran job dengan fee yang lumayanlah untuk jajan bakso sekeluarga. Namun semakin ke sini rasanya tawaran job baik dalam bentuk content Placement ataupun review produk semakin berkurang. Bahkan grup yang dulu isinya informasi berbagai macam job blogger sekarang isinya adalah job untuk tiktok.
Selain job di blog yang berkurang, lomba blog yang biasanya memberikan hadiah yang besar juga semakin sedikit. Bisa jadi alasan berkurangnya lomba ini adalah karena ajang lomba ini memang sudah tidak relevan lagi dalam dunia pemasaran. Dan karena tidak ada lomba blog, juga menjadi salah satu alasan kenapa dunia blog sekarang semakin sepi karena tidak ada lagi tantangan dan motivasi untuk para blogger ini untuk menulis dan membagikan pemikirannya.
Blogger mulai beralih ke bidang lain
Hal lain yang saya amati dari semakin banyaknya blogger yang vakum adalah mereka sudah disibukkan dengan dunia baru. Ada yang sekarang sibuk menjadi pengusaha, mengajar, membuat sabun batang, menjadi konten kreator, speaker, dan berbagai profesi lainnya. Jujur saya iri banget sama teman-teman blogger yang kini bisa mengembangkan skill baru mereka ini dan bahkan bisa mendapatkan penghasilan baru dari hal tersebut. Dengan adanya kesibukan baru ini memang biasanya agak sulit bagi seseorang untuk bisa tetap konsisten menulis dan ngeblog setiap harinya.
Apakah Dunia Blog Akan Tetap Bertahan?
Dengan semakin berkurangnya peluang menghasilkan uang lewat blog? Maka pastinya akan muncul satu pertanyaan, apakah ke depannya dunia blog akan tetap bertahan? Saya secara pribadi memiliki harapan untuk bisa terus ngeblog sampai tua. Hal ini karena blog saat ini sudah menjadi rekam jejak dari kehidupan saya selama sepuluh tahun terakhir. Berbagai macam kisah dan pengalaman hidup saya bagikan di sini mulai dari kelahiran anak hingga catatan perjalanan. Dan saya ingin blog ini bisa terus bertahan dalam jangka waktu yang lama.
Untuk bisa tetap bertahan di blog ini tentunya diperlukan usaha dan kekonsistenan dalam menulis. Untuk kondisi saya saat ini alhamdulillah masih bisa menyempatkan menulis blog saat jam kerja kosong. Entah ya kalau misalnya saya sudah disibukkan dengan kegiatan baru apakah akan masih bisa menulis secara rutin setiap minggunya. Belum lagi saya juga harus menyiapkan uang untuk membayar domain yang naik terus setiap tahunnya. Dengan semakin berkurangnya job untuk blogger, kadang saya berpikir apakah saya akan tetap menggunakan blog berbayar atau kembali ke blog gratisan saja?
Pada akhirnya, dunia blogger mungkin akan kembali pada konsep awalnya yakni sebagai ruang bercerita bagi pemiliknya. Ada yang tetap bertahan karena sudah menjadikan blog sebagai rumah ternyaman untuk bercerita. Ada yang mungkin akan pergi lama namun bisa jadi satu saat akan kembali lagi ke blog untuk bercerita apa saja kesibukannya selama bepergian. Dan mungkin ada juga yang pada akhirnya benar-benar meninggalkan dunia blog untuk fokus dengan dunia barunya.




34 Comments
Blog paling ramai itu menurutku sekitar tahun 2009 sampai 201-. Di tahun 2009 bahkan pernah diadakan Pesta Blogger yang meriah banget. Setelah itu makin menurun sampai bahkan sekarang. Menurutku pada akhirnya Blog akan jadi Niche, terutama diisi oleh orang-orang yang niche nya suka nulis
ReplyDeleteNgeblog itu punya sensasi tersendiri sih buat menuangkan isi hati dan buah pikiran. Lebih leluasa dan enak aja gitu. Memang tidak semeriah dulu dengan maraknya medsos, tapi pasti punya pembaca setia.
ReplyDeletePR kita semua ya Mbak, gimana blog makin rame, saling support saling dukung sesama blogger. Dan promo blog via medsos. Semangat dan terus bertumbuh.
Saya tidak paham dunia ngeblog yang mana yang sepi.
ReplyDeleteKarena di luar Indonesia, dunia blog itu makin lama makin ramai saja. Semakin banyak blogger yang tampil di LinkedIn, membagikan cuplikan blognya dan menggiring pengunjung LinkedIn masuk ke blog mereka.
Beberapa blogger Indonesia juga berulang kali membagikan postingnya di LinkedIn, terutama blogger yang berkecimpung di bidang teknologi. Blog mereka banyak dikunjungi orang karena membagikan informasi-informasi yang jarang diperoleh di channel lain, sehingga mengunjungi blognya berasa mendapatkan informasi yang eksklusif.
Blogger-blogger internasional yang saya kunjungi rutin, umumnya tidak mengurusi komentar. Beberapa kolom komentarnya bahkan mereka matikan.
Tapi bagi mereka, blog itu alat personal branding yang membuat mereka dikenal lebih luas. Personal branding itu penting untuk membantu mereka mendapatkan pekerjaan baru jika sewaktu-waktu mereka harus keluar dari pekerjaan tetap mereka saat ini.
wah ternyata malah di luar negeri blog malah tetap eksis ya, mbak. nggak tahu nih mungkin karena saya patokannya grup blogger dan itu berasa banget sekarang sudah banyak yang jarang ngeblog, mbak.
DeleteNoted, Mba Vicky. Jadi makin semangat untuk share link di LinkedIn dan pelan2 nulis English post.
DeleteKalau boleh jujur memang apa yang Anda alami saya juga mengalami sebagian tapi maksud saya kita harus lebih kreatif dan juga mencari inovasi baru supaya bisa lebih mengembangkan dunia blog kita dan salah satu yang bisa dilakukan adalah membuat blog di dalam bahasa Inggris yang bisa dibaca oleh pemirsa dari seluruh dunia karena sekarang blogger itu memang segala bisa.dari menulis membuat video sampai menjadi konten kreator
ReplyDeleteDi circleku sudah ada blogger yang Hiatus (padahal tulisannya bagus). Ada juga yang fokus ke media sosial, ya karena emang hasilnya lebih banyak.
ReplyDeleteMeski banyak yang udah enggak ngeblog lagi tapi daku tetap ngeblog dan berusaha update minimal 8 tulisan per bulan. Karena emang paling nyaman bercerita di blog. Kalau di medsos kan jumlah karakternya terbatas.
Semangat Mbaa...sekarang aku lebih menguatkan diri untuk konsisten posting saja dan menikmati prosesnya. Saya pribadi gak mau melepaskan blo dan berhenti sama sekali. sy banyak menyimopan memori di blog, yang kadang saat saya perlu justru jdi rujukan saya pribadi untuk mengingat detailnya. saya malah terpikir menulis dan memiliki blog justru membantu ingatan saya, sy sy sadari makin usia tentu makin berkurang...
ReplyDeletesemangat mb ayaa..keep blogging
Iya saya merasakan dunia blog mulai sepi. Tapi, saya pribadi akan tetap menulis. Mungkin karena sejak awal menulis blog memang untuk catatan pribadi. Makanya meskipun pernah merasakan 'zaman keemasan' dapat job dari blog, tulisan organik pun tetap banyak. Jadi, kalaupun sekarang menjadi sepi, saya akan terus menulis organik karena memang senang aja mengisi blog
ReplyDeletebuat teman2 yang ngeblog hanya sebagai sampingan, pengisi waktu atau ajang healing, bisa suka-suka mau sepi atau enggak, gak ngaruh sama kehidupan nya. banyak blogger kota yang bilang saja nafkah dari suami juga meluber-luber, maka sepi job dan hiatus adalah piloihannya
ReplyDeletetapi buat saya, yang sejak ada internet dan blog mengandalkan nafkah dari dunia menulis ini jelas sepinya blog dan job berpengaruh pada perekonomian sehari-hari
selalu ada masanya, dan sekarang memang bukan masa ngeblog lagi, orang lebih senang nonton video pendek dari pada membaca. Tapiiiiii kembali lagi tujuan diawal ngeblog adalah bercerita, sehingga mau dibaca atau tidak kita yang hoby bercerita tetap akan menulis :) apalagi kalo yang diceritakan adalah informasi , insyaallah itu akan bermanfaat banget buat yang membutuhkan
ReplyDeleteSepertinya memang nggak terlalu banyak peluang pekerjaan dari brand ya mba untuk blogger. Tetapi, aku melihat geliat yang ngeblog justru lumayan meningkat. Banyak anak muda dan remaja mulai tertarik dan keponakan buat nulis blog. Itu saya alami saat sering share tulisan ke IGS dan threads. Beberapa jadi DM tanya-tanya seputar dunia blogging.
ReplyDeleteSemoga saja , blogger tetap eksis dan regenerasi nya pun berjalan beriringan ya. Menulis itu menyenangkan dan ngeblog salah satu cara buat bercerita juga. Semoga semakin bangkit lagi para blogger, semangat ya.
Menarik banget tulisannya!
ReplyDeleteRasanya semakin nyata bahwa dunia blog itu sekarang kayak naik rollercoaster: kadang ramai, kadang sepi. Tapi tetep, blog punya tempat spesial sebagai ruang kita bercerita lepas tanpa batas.
dan aku setuju sih sama komen mbak Vicky Laurentina di atas, blog juga sekarang dinaikkan ke pinterest dan lynk.id loh dan itu banyak peminat -terutama yang tutorial
Menurutku, blog sepi itu yang memang tidak punya Niche khusus. Blogku yang lifestyle pun nyaris semua ada jadi harus dipilah. Blog spesialis menurutku pasti lebih ramai. Karena itu,aku sekarang coba lebih Niche. Saat ini Tiktok dan Instagram memang lebih dipilih dan lebih ramai untuk event., jadi selain menulis dipaksa untuk bisa mengikutinya. Pasti bisa.
ReplyDeleteKadang memang dunia blog terasa “sepi” karena algoritma dan tren bergeser, tapi inti ngeblog itu tetap sama: menulis dari hati, berbagi cerita, menyimpan memori. Semangat terus ya Mbak Antung — meski pageview turun, suara kita tetap ada lewat kata
ReplyDeleteNumpang curhat ah. Dulu saya mulai belajar blogging malah saat dunia blog mulai sepi. Ya sudah, buat curhat saja
ReplyDeleteDari artikel ini dan komentar dari para teman blogger (terutama yang lebih pro), saya dapat banyak sekali Ilham tentang blog saya sendiri.
ReplyDeleteBtw, mau sharing juga, yang saya sadari kalau saya menulis sesuatu yang agak 'kritis', PV-nya sulit naik karena meski terindeks, tiba-tiba akan datang bot/spam dan susah berada di laman teratas.
Mungkin bisa menjadi perenungan menjelang hari bloger nasional sekaligus rembukan mencari solusinya. Platform lain sekarang sudah terindeks gugel juga seperti Instagram. Barangkali kita juga perlu menambah skill dan wawasan. Semangkaaa.
ReplyDeletePer-blogging-an memang tampak terlihat lesu, apalagi untuk hal job menulis blog. Rata² kalau yang saya lihat lebih banyak job untuk membuat video di media sosial, sehingga tinggal pilihannya kitanya sih
ReplyDeleteBener banget sih. Sekarang masih nulis ya karena emang suka nulis dari jaman dulu. Sampe pada titik ngga apa-apa kok tulisanku ngga dibaca, yang penting aku masih bisa nulis. Karena nulis itu semacam stress release buat aku.
ReplyDeleteSaya termasuk yang kehabisan energi di medsos. Selain itu peluang cuan juga udah beralih di platform lain. Mumet sih ya.
ReplyDeleteSetuju. Rasanya memang blog mulai sepi dibandingkan dengan dulu. Tapi, menurutku blog punya daya tarik sendiri karena otentik dan lebih bisa diakses kapan saja tanpa harus nunggu tren/viral.
ReplyDeleteKadang memang terasa sunyi ketika blog terasa sepi, tapi tulisanmu ini jadi pengingat bahwa blog bukan cuma soal trafik, tapi soal hati yang ingin berbagi. Teruslah menulis, karena ada yang selalu mendengar.
ReplyDeleteAdakalanya semangat belajar soal SEO, apalagi ilmunya bisa diterapkan buat pekerjaan juga. Tapi lama-lama ada lelahnya juga, akhirnya menulis apa yang disuka saja, dan kembali ke niat awal menulis untuk mendokumentasikan peristiwa (momen dalam hidup atau catatan saat ikut kegiatan supaya mudah diakses lagi sewaktu-waktu). Kadang masih ikut lomba juga sih kalau rajin, hehehe.
ReplyDeleteAlhamdulillah saya pernah merasakan menjadi blogger di era blog lagi ramai-ramainya. Bisa banyak bertemu dengan sesama blogger dari berbagai fashion. Saya juga merasakan setelah Covid-19 melanda, banyak yang hilang dari kegiatan blogger. Job semakin sepi, tawaran nulis juga sepi.
ReplyDeleteTapi saya memiliki niat dari awal untuk menulis pengalaman perjalanan saya dari traveling, kuliner, event dll di blog meskipun dunia blogger sudah mulai sepi. Saya bersyukur masih bisa bersama kalian semua sesama blogger.
Awalnya aku berpikir kalau blogger gak ngeblog lagi itu istilahnya "level-up".
ReplyDeleteTapiii.. aku jadi gak percaya diri dengan profesi blogger yaah?? Padahal aku masih sangat mencintai aktivitas menulis.
Jadi, aku memutuskan untuk mengubah pola pikir kalau "blogger murtad" - sebuah istilah untuk para blogger yang beralih profesi menyesuaikan platform yang ER-nya lebih bagus, menjadi sebuah "switch profesion" aja.
Kadang kala, seseorang memang sudah sangat kreatif dan dengan konten yang disajikan sesuai dengan brandingnya masing-masing, bisa jadi itulah sumber kekuatan sekaligus "periuk nasi" seseorang.
Semangaatt, ka Antung.
Aku dan ka Antung masih sangat nyaman di dunia blogging ini kaan...??
Awal saya nge blog adalah saya ingin menjadikan blog sebagai ruang bercerita, ruang untuk menuangkan gagasan, pemikiran plus curhat dikit²😁. Kalau pada akhirnya dari dunia blog ada peluang rezeki alhamdulillah dijalani saja. Tapi memang tujuan utamanya adalah blog itu temoat saya berbagi cerita siapa tau nanti anak cucu saya bisa melihat jejak tulisan saya.
ReplyDeletePernah melalui apa yang mbak Antung tuliskan di post ini. Tapi, karena memulai blog sebagai diari online, ya belakangan banyak tulisan yg lebih pas sebagai catatan harian personal. Cuma ya itu, kadang ditambahi niche khusus seperti travelling
ReplyDeleteWalau sepi, menurutku blog akan bertahan dalam 10-20 tahun ke depan. Soalnya walau bagaimana pun informasi di blog itu jauh lebih lengkap dan lebih dapat menggambarkan feelnya ketimbang video yang hanya berdurasi 1-2 menit. Tapi emang, sesama blogger aja sepi saling kunjung kalau gak ikutan BW hehe. Beda banget kl baca tulisan 5-10 tahun lalu, tanpa ikutan list BW pun yang komen rame.
ReplyDeleteLomba dan job blog yang mengalami penurunan, iyaa setuju. Tapi daku tetap ngeblog karena memang dari awal niatnya bikin diary online dan bahkan ketawa sendiri pas baca part 'a day in my life's di blogku. Yang penting semangat nulisnya.
ReplyDeleteBlog juga bisa dibukukan bukan?
Banyak blogger yang pasti merasakan hal serupa. Tapi justru dari tulisan seperti ini semangat menulis bisa tumbuh lagi. Salut!
ReplyDeleteBener bgt. Gak kayak dulu. Molly pun mulai kehilangan hasrat buat ngeblog. Gak lagi seaktif dulu. Bisa nulis 3 kali sehari. Sekarang sebulan sekali aja udah bersyukur banget.
ReplyDeleteAku masih berusaha update blog minimal seminggu sekali. Walau ada sosmed ya tetap ngeblog (karena emang sukaa).
ReplyDeleteApalagi kita udah ngeblog sejak era multiply dulu kan?
Oh ya ada quote bagus tentang blog tapi maaf lupa lengkapnya gimana, nanti kumention aja di X.
Langsung keinget sama diri sendiri yang juga uda mulai lelah.
ReplyDeleteGak lelah gimana tapiii kaya mikirnya "Ah, kayak gitu maah.. gaperlu ditulis di blog".
Padahal menulis itu bisa jadi sarana healing bagi penulisnya yaa..
Apapun isinya, aku yakin blog selalu menemukan pembacanya yang tepat.