Memasuki usia 40, saya menghadapi permasalahan baru terkait penglihatan saya. Setelah berkacamata selama hampir 30 tahun, kacamata
yang saya gunakan selama satu tahun ternyata tidak cocok lagi. Setiap
kali harus membaca tulisan di handphone, saya kesulitan menemukan fokus
dan tulisan tersebut berbayang. Akibatnya, setiap kali membaca tulisan
di handphone, kacamata malah saya lepaskan atau saya letakkan di atas
kepala.
Saya kemudian memeriksakan kondisi mata ini baik ke optik
atau ke dokter mata. Saat itu diagnosa dokter maupun optik masih sama,
kacamata saya tidak cocok lagi sehingga yang saya lakukan hanyalah
bolak-balik mengganti ukuran minus di lensa kacamata. Nah, di tahun 2025
ini, saya kembali memeriksakan kondisi mata yang memang saya lakukan
setahun sekali. Untuk pemeriksaan di tahun 2025 ini, saya meminta
petugas optik untuk mengecek apakah saya sudah ada rabun dekat karena
meski sudah berganti ukuran lensa, tetap saja saya merasa tak nyaman
saat harus membaca buku atau tulisan di handphone.
Setelah
dilakukan pemeriksaan, akhirnya saya pun pulang dengan membawa kacamata
dengan lensa progresif. Jadi bedanya lensa progresif dengan lensa cekung
yang biasanya saya gunakan sebagai penderita miopi adalah lensa ini
merupakan lensa yang memungkinkan penggunanya untuk bisa melihat jarak
jauh maupun jarak dekat tanpa ada pembatas.
Bagi teman-teman yang
pernah melihat kacamata baca yang sering digunakan orang tua, tentunya
tahu kalau kacamata jenis ini memiliki semacam garis cembung di bagian
bawah untuk membantu penggunanya membaca dalam jarak dekat. Nah, kalau
kacamata progresif ini bagian lengkung tersebut dihilangkan sehingga
terlihat seperti kacamata biasa. Setelah menggunakan kacamat progresif
alhamdulillah saya lebih merasa nyaman saat membaca ataupun mengetik di
depan komputer.
Waspada Gejala Mata Kering Akibat Penggunaan Kacamata yang Ukurannya Tidak Pas
Bagi
pengguna kacamata dalam jangka panjang seperti saya, kesalahan dalam
pemilihan lensa atau ukuran kacamata akan sangat berpengaruh pada
kenyamanan mata. Seperti pengalaman saya yang tak kunjung menemukan
fokus saat membaca di atas, pada akhirnya saya juga harus berganti
kacamata agar bisa lebih nyaman saat membaca. Karena itulah memang
penting sekali bagi kita untuk secara rutin memeriksakan kondisi
penglihatan setidaknya 1 tahun sekali.
Tak
hanya membuat mata tak nyaman, penggunaan kacamata yang ukuran lensanya
tidak sesuai dengan minus mata bisa membuat mata kering. Ketika kita
menggunakan kacamata yang tidak sesuai, maka mata akan bekerja keras
untuk bisa menempatkan bayangan objek yang diterima mata jatuh tepat di
depan retina. Hal ini pastinya juga membuat mata kita jadi cepat lelah
dan bahkan juga jadi kering.
Mata kering
sendiri adalah kondisi di mana mata kita tidak mendapat pelumasan yang
cukup dari air mata. Dalam kondisi normal, setiap kali mata kita
berkedip, maka air mata akan mengaliri permukaan mata tersebut. Namun
kadang ada kondisi di mana produksi dan kualitas air mata mengalami
penurunan sehingga tidak bisa lagi melumasi mata. Beberapa gejala dari
sindrom mata kering ini diantaranya:
- Mata merah
- Mata terasa panas
- Mata terasa berpasir atau ada yang mengganjal
- Mata berair karena iritasi pada mata
- Mata jadi sensitif terhadap sinar matahari
- Penglihatan jadi buram dan membaik setelah berkedip
- Lendir di dalam atau sekitar mata, terutama saat bangun tidur
- Mata jadi cepat lelah
Dari
beberapa gejala di atas, beberapa yang sering saya alami adalah mata
yang jadi cepat lelah serta mengabur di beberapa kesempatan. Tentunya
jika sudah mengalami beberapa gejala dari sindrom mata kering ini, kita
tidak boleh menganggapnya SePele karena bisa berakibat buruk bagi
kesehatan mata.
Tes yang Dilakukan untuk Mengetahui Mata Kering
Mata
sepet, perih, lelah merupakan salah satu gejala
#MataKeringJanganSepelein yang mungkin paling sering kita alami jika
mengalami sindrom mata kering. Apalagi bagi saya yang
setiap harinya bekerja di depan komputer menginput data dan berhadapan dengan sinar
biru dari gadget, risiko mengalami gejala mata kering ini pastinya
semakin besar.
Untuk bisa memastikan apakah
kita terkena sindrom mata kering sendiri sebenarnya memerlukan
pemeriksaan yang meyeluruh di fasilitas kesehatan. Ada beberapa tes yang
bisa dilakukan dokter untuk memastikan kondisi mata diantaranya:
Tes Schirmer
Tes
ini dilakukan untuk mengukur produksi air mata. Caranya adalah dengan
menempelkan potongan kertas khusus yang dapat menyerap cairan di bawah
kelopak mata bagian bawah selama 5 menit. Jika dalam 5 menit kertas yang
basah kurang dari 10 ml maka mata tersebut sudah termasuk mata kering.
Tes pewarna epitel
Tes
ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada kerusakan kornea pada mata.
Caranya adalah dengan menempelkan selembar kertas yang mengandung
pewarna khusus di permukaan mata. Pewarna ini bisa berupa fluorescein, rose bengal, dan lissamine green.
Tear Break Up Time
Tes
ini dilakukan dengan cara meneteskan obat yang mengandung flourescene
untuk mengetahui kondisi permukaan mata. Melalui tes ini akan diketahui
pola perubahan warna mata setelah obat diteteskan dan seberapa cepat
mata menjadi kering.
Tes osmolaritas air mata
Tes
ini bertujuan untuk mengukur komposisi air dan zat lain yang ada dalam
air mata. Mata kering akan terdeteksi jika komposisi air mata pasien
tidak seimbang atau tidak stabil.
Tips Mencegah dan Mengatasi Gejala Mata Kering
Meski
untuk memastikan sindrom mata kering ini diperlukan tes dan pemeriksaan
dari dokter, kita juga sebenarnya bisa mengurangi gejala mata kering
ini dalam keseharian. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar mata
kita terhindar dari gejala mata kering yakni:
Melindungi mata dari paparan lingkungan yang bisa membuat mata kering
Asap
dan polusi udara bisa menjadi salah satu hal yang membuat mata kita
jadi cepat kering. Mata yang terkontaminasi asap atau polusi udara
pastinya akan cepat mengalami iritasi dan kemerahan yang berpotensi
membuat mata jadi kering. Selain asap dan polusi udara, paparan udara
dari AC dan kipas angin juga bisa membuat mata kita cepat kering.
Membatasi waktu dalam pengunaan gadget atau layar komputer
Gadget
dan monitor dari komputer yang digunakan sehari-hari bisa menjadi salah
satu alasan kenapa mata kita jadi cepat lelah dan jadi kering. Cahaya
biru yang berasal dari layar gadget memang memiliki efek yang kurang
baik untuk mata salah satunya adalah membuat mata cepat lelah. Saya
sendiri juga kalau kelamaan menatap gadget akan merasa mual dan tak
nyaman.
Untuk itu, penting sekali bagi kita
untuk bisa membatasi waktu dalam penggunaan gadget dan layar komputer.
Salah satu caranya adalah dengan mengistirahatkan mata setiap beberapa
menit sekali dan memandang ke arah lain. Selain itu jangan lupa untuk
mengedipkan mata secara teratur saat menggunakan gadget.
Mengenakan kacamata hitam saat berada di luar rumah
Saat
berada di luar rumah, akan sangat baik jika kita mengenakan kacamata
hitam untuk bisa menahan silaunya sinar matahari. Tak hanya bagi kulit,
paparan sinar UV dari matahari juga bisa memberikan efek negatif bagi
kesehatan mata kita.
Menggunakan obat tetes mata untuk mata kering
Cara
lain yang bisa digunakan untuk mencegah sindrom mata kering ini adalah
dengan menggunakan obat tetes mata untuk mata kering yang bisa dengan
mudah kamu dapatkan di apotek atau minimarket terdekat. Obat tetes mata
ini biasanya memiliki kandungan yang dapat meningkatkan cairan pelumas
pada mata dan juga mengurangi penguapan mata, sehingga mata tidak cepat
kering.
Insto Dry Eyes, Obat Tetes Mata untuk Gejala Mata Kering
Gejala
mata kering tentunya tidak bisa disepelein. Karena itulah selain
mengurangi paparan gadget saya juga sedia obat tetes mata khusus untuk
mata kering yakni Insto Dry Eyes. Insto Dry Eyes merupakan obat tetes
mata dengan kandungan bahan aktif Hydroxypropyl methylcellulose (HPMC)
yang bekerja memberikan efek pelumas seperti air mata untuk mengatasi
gejala mata kering. Bahan aktif ini juga dapat meringankan iritasi mata
yang disebabkan oleh kurangnya produksi air mata akibat penyakit seperti
rheumatoid arthritis, keratoconjunctivitis dan xerophtalmia. Insto Dry
Eyes ini juga bisa digunakan sebagai pelumas untuk mata palsu.
 |
Insto Dry Eyes kemasan lama |
Nah,
buat kamu yang sudah familiar dengan Insto Dry Eyes, sudah tahu belum
kalau sekarang kemasan Insto Dry Eyes sudah ganti lho dari yang dulu?
Jika sebelumnya kemasan luar Insto Dry Eyes ini berupa box kertas dengan
warna hijau pada bagian atasnya, maka sekarang kemasan luar Insto Dry
Eyes berganti menjadi warna biru laut yang sangat menyegarkan mata.
Selain itu pada kemasan luarnya juga terdapat gambar tetesan air serta
kemasan botol
Insto Dry Eyes. Kalau kata saya kemasan baru Insto Dry Eyes ini cakep dan eye catching banget!
 |
Insto Dry Eyes kemasan baru |
Untuk
kemasan produknya sendiri tidak ada perubahan yakni berupa botol bening
dengan tutup warna biru dengan ukuran 7,5 ml. Dalam penggunaannya
sendiri, #InstoDryEyes ini bisa digunakan 1-2 tetes sebanyak 3 sampai 4
kali sehari atau saat mata terasa sepet dan lelah. Setelah menggunakan
produk ini, mata jadi terasa lebih segar dan pastinya berkurang
sepetnya. Nah, teman-teman ingat ya,
mata kering jangan disepele in. Tetesin Insto Dry eyes untuk menjaga kesehatan matamu!
Baca Juga
0 Comments