Suami Istri Kerja di Kantor yang Sama, Ini Plus dan Minusnya!

 
pasangan kerja

Saat saya mulai bekerja di perusahan sekarang, ada sebuah peraturan yang diberlakukan pada karyawan. Peraturan tersebut adalah tidak boleh ada pernikahan antar sesama karyawan di perusahaan. Dari cerita rekan kerja senior, peraturan tersebut ditetapkan sekitar tahun 2002. Jadi beberapa bulan sebelum peratouran ditetapkan, beberapa pasangan yang menjalin hubungan langsung mengesahkan hubungan mereka agar tidak terimbas peraturan baru kala itu. Ada juga yang tidak berjodoh dan akhirnya menjalani kehidupan mereka masing-masing sebagai karyawan perusahaan. 

Selama kurang lebih 16 tahun peraturan tidak bolehnya ada sesama karyawan menikah ini berlaku dan ditaati oleh para karyawan. Hingga kemudian di tahun 2018 ada sepasang karyawan yang mengajukan telaahan terkait peraturan perusahaan dan usaha mereka ini membuatkan hasil. Pada akhirnya di tahun itu peraturan tidak boleh ada sesama karyawan menikah dicabut dan tak lama setelah itu karyawan yang mengajukan telaahan ini menikah diikuti beberapa pasangan lainnya.

Keuntungan Punya Pasangan di Kantor yang Sama

Published from Blogger Prime Android App
 
Hadirnya cinta di dunia kerja memang kadang tak bisa dihindari. Seringnya interaksi dengan rekan kerja pastinya membuat menjadi dua orang lawan jenis menjadi satu frekuensi. Apalagi jika memang situasinya keduanya sedang jomblo dan mencari pasangan. Maka biasanya yang seringlah terjadi cinlok di dunia kerja ini yang mungkin tak hanya terjadi pada mereka yang masih jomblo melainkan juga yang sudah berpasangan (ini amit-amit deh yaa).
 
Bagi perusahaan sendiri, pastinya memiliki kebijakan masing-masing terkait pasangan suami istri di lingkungan kerja yang sama ini. Kalau di instansi pemerintahan, biasanya akan dilakukan mutasi terhadap salah satu dari pasangan agar keduanya tidak bekerja di divisi atau departemen yang sama. Bahkan bisa jadi ada yang harus dipindahkan ke cabang di luar kota atau cabang yang berbeda untuk menjaga profesionalitas kerja dari pasangan yang menikah ini. 
 
Di lain pihak, itu untuk yang berstatus suami istri, memiliki pasangan yang tempat kerjanya sama pastinya ada kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kelebihan dari memiliki pasangan yang bekerja di tempat yang sama ini diantaranya:
 

Bisa memahami dunia kerja pasangan

Karena bekerja di tempat yang sama, pastinya pasangan suami istri ini bisa memahami dunia kerja pasangan mereka masing-masing. Bahkan meski ditempatkan di departemen yang berbeda, pastinya baik suami ataupun istri setidaknya memahami lingkup kerja dan tanggung jawab yang dimiliki pasangannya. Tambahan lagi, pasangan yang bekerja di kantor atau instansi yang sama juga pasti akan nyambung terus jika membicarakan kebijakan atau gosip yang terjadi di tempat mereka bekerja. Hehe.
 

Tidak asing dengan lingkaran pertemanan pasangan

Kadang kala, ada pasangan suami istri yang salah satu pasangannya mengeluh dengan lingkaran pertemanan pasangannya. Hal ini bisa terjadi karena si suami atau si istri tidak mengenal dengan baik lingkaran pertemanan pasangannya. Nah, hal seperti ini kemungkinan tidak akan terjadi karena pastinya baik suami maupun istri setidaknya mengetahui siapa saja teman dari pasangannya di kantor. Hal ini juga bisa membuat seseorang menjadi lebih mudah dalam mengawasi perilaku pasangannya saat berada di luar rumah. 
 

Mengetahui penghasilan pasangan

Salah satu kelebihan lain dari memiliki pasangan yang bekerja di tempat yang sama adalah kejelasan dalam hal penghasilan pasangan. Dalam beberapa cerita, tak jarang ada suami yang menyembunyikan penghasilannya kepada istrinya dan hanya memberikan jatah bulanan pada istrinya. Nah, jika bekerja di instansi atau perusahaan yang sama, hal ini kecil sekali kemungkinan terjadi. 
 

Risiko punya pasangan di kantor yang sama

Meski memiliki berbagai keuntungan, memiliki pasangan yang bekerja di kantor atau perusahaan yang sama nyatanya juga memiliki risiko dan kekurangannya sendiri. Beberapa risiko yang mungkin terjadi jika pasangan kita berada di lingkungan atau kantor yang sama antara lain:
 

Salah satu pasangan harus mengalami mutasi ke luar kota

Umumnya, beberapa perusahaan memiliki aturan melarang sesama karyawan di perusahaan tersebut menikah. Namun hal yang berbeda bisa berlaku di instansi pemerintahan atau perusahaan lain. Seperti yang saya tuliskan di atas, bisa jadi instansi tersebut membolehkan pegawai atau karyawannya untuk menikah namun dengan ketentuan salah satu dari pasangan harus dimutasi ke cabang lain jika perusahaan atau instansi tersebut memiliki cabang. Jika perusahaan tersebut tidak memiliki cabang, maka karyawan yang menikah pastinya tidak akan ditempatkan di departemen yang sama. Hal ini dilakukan untuk menjaga profesionalitas kerja antara sesama karyawan yang menikah tersebut.  

Tipisnya dinding antara kehidupan pribadi dan dunia kerja

Risiko berikutnya yang mungkin akan dihadapi jika memiliki pasangan di lingkungan kerja yang sama adalah tipisnya dinding antara kehidupan pribadi dan kehidupan kerja di kantor. Karena berada di lingkungan yang sama, bisa jadi pasangan ini lupa dengan sikap yang harus ditunjukkan antara saat berada di rumah ataupun saat berada di kantor. Hal ini bisa jadi juga berpengaruh pada objektivitas dan profesionalitas saat bekerja.

Terkait hal ini, ada kejadian lucu di sebuah grup jual beli karyawan yang saya ikuti. Saat itu seorang karyawan senior salah mengirimkan pesan yang seharusnya kepada suaminya malah terkirim ke grup tersebut. Nah, karena sang suami adalah salah satu manajer, tentu saja hal ini membuat ibu ini digoda oleh anggota grup lain karena percakapan yang seharusnya dilakukan secara pribadi malah terbaca rekan kerjanya. 

Tak hanya urusan kemesraan, konflik yang terjadi antara pasangan yang bekerja di kantor yang sama juga pastinya bisa berpengaruh di tempat kerja. Bahkan bukan tak mungkin sesama rekan kerja juga akan kena dampak dari konflik yang terjadi antara pasangan suami istri ini. 

Nah, itulah dia beberapa keuntungan dan risiko yang harus dihadapi jika memiliki pasangan di tempat kerja yang sama. Bagaimana dengan teman-teman pembaca sekalian? Apakah di tempat kerja kalian atau suami ada yang berjodoh di tempat kerja juga? 

Baca Juga
Reactions

Post a Comment

60 Comments

  1. jadi inget ada juga sie mbaa dulu pas aku masih kerja ada hubungan antara atasan aku dengan temenku,,,padahal seruang juga cuma ber 6 kalo gak salah dan kebetulan atasanku itu cowok dan yang lain sudah menikah kecuali satu temenku ini...awal2 sie cuma ceng2an gitu tapi lama2 ternyata hubnya berlanjut dan akhirnya menikah sekarang sudah punya 2 anak dan istrinya resign si suami masih kerja di instansi yg sama atau pindah aku juga kurang tau :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. memang rekan kerja ini peluang berjodohnya lumayan gede, hehe

      Delete
  2. Sebenarnya aturan suami-istri tidak sekantor ini juga bagian dari mitigasi bencana, sih. Supaya misalnya perusahaan jatuh, masih bisa mengharapkan pemasukan dari pasangan yang bekerja di tempat lain

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya setuju dengan Kak Farida. Sebaiknya tidak sekantor sih ya. Contohnya ada anak teman yg suami-istri sekantor, pas pandemi kemarin, salah satu harus lay-off. Ternyata berdampak pada pasangan tersebut, jadi ikut bubar...Hiks...

      Delete
  3. Suami istri bekerja di kantor yang sama memang ada plus dan minusnya, tapi kalau saya pribadi merasa kurang nyaman aja, takutnya urusan rumah kebawa ketempat kerja hahaha, tapi kalo jodoh gimana ya apalagi jika kantor mengizinkan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak salah satu risikonya ya kadang urusan rumah tangga bisa terbawa ke tempat Kerja ya

      Delete
  4. saya rasa resikonya terlalu besar jika suami istri bekerja di kantor yang sama, entah itu masalah pribadi yang secara tidak langsung terbawa ke kantor dan jadi konsumsi bersama atau bahkan terjadi persaingan kalau2 pasangan suami istri itu sama2 berjiwa kompetitif

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah iya benar, kak. Bisa jadi keduanya sama-sama nggak mau ngalah ya pas di tempat kerja

      Delete
  5. Ada senangnya, ada pula gak senangnya pasangan sekantor ya. Jadi link ingat ada kasus, suami istri sekantor konflik krn si suami terlibat cinta dan menikahi perempuan lain di kantor yang sama, lumayan dikasih kerjaan bagian HRDnya krn konfliknya keras. 🫣

    Jadi penasaran, di kantor Mbak apa ya alasannya dulu gak dibolehkan pernikahan sesama pegawai?

    ReplyDelete
  6. Ada senangnya, ada pula gak senangnya pasangan sekantor ya. Jadi link ingat ada kasus, suami istri sekantor konflik krn si suami terlibat cinta dan menikahi perempuan lain di kantor yang sama, lumayan dikasih kerjaan bagian HRDnya krn konfliknya keras. 🫣

    Jadi penasaran, di kantor Mbak apa ya alasannya dulu gak dibolehkan pernikahan sesama pegawai?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lho ada kata link di komen saya, gak nyadar tadi pencet apa 😁

      Delete
    2. Nah, kurang tahu, mbak. Soalnya aku waktu itu masih belum kerja di perusahaan ini. Mungkin ada peraturannya waktu itu

      Delete
    3. Nah, kurang tahu, mbak. Soalnya aku waktu itu masih belum kerja di perusahaan ini. Mungkin ada peraturannya waktu itu

      Delete
  7. Jadi ingat zaman masih kerja ada suami. Istri yang kerja bareng di kantor yang sama. Emang ada plus minusnya.tapi memang tergantung komitmen bersama dalam rumah tangga

    ReplyDelete
  8. Jadi keinget almarhumah temenku. Dia tu sekantor ma suaminya, bahkan duduknhya sebelah2an gitu, tapi waktu itu di salah satu kementerian jd gk ada aturan itu keknya, entah sekarang.
    Memang plus minus sih ya kalau sekantor. Tapi kalau dari sisi ekonomi, enak bisa ke kantor barengan hemat ongkir alias uang bensin hehe. Pasangan juga memahami pekerjaan kita yaa.
    Cuma emang ada juga risiko2nya juga, krn mungkin dunianya mbulet di situ2 aja. Menurutku kalau pun emang satu perusahaan, bisa dibedain kantornya aja kali ya hehe.
    Tapi ya kalau boleh sekantor dinikmati aja, apalagi kalau ditimbang2 lebih banyak dampak plusnya ketimbang negatifnya yekaan.

    ReplyDelete
  9. Rekan kerja jadi rekan hidup di rumah ga ada salahnya. Malah banyak itu yang terjadi ya. Kenal saat kerja, serius lalu menikah.
    Walaupun tidak banyak yg memberikan kesempatan suami istri satu kantor, tapi banyak juga yang bisa melewati semua itu dengan lancar

    ReplyDelete
  10. Sepanjang nggak ada aturan dilarang menikah dengan teman kantor aman sih ya. Walau tetap penuh lika-liku ya mba. Pernah tuh ditaksir HRD pas kerja dulu, baru ditaksir aja udah bikin ribut kantor. Wuah saya

    ReplyDelete
  11. Ada tuh dulu teman aku yang cinlok di tempat kerja, lalu menikahlah mereka. Meski satu perusahaan, tapi keduanya jarang ketemu, soalnya suaminya kamerawan, sedangkan istrinya lebih ke administrasi kantor. Karena sudah sering melihat keduanya, jadi kayak teman aja ya mereka, kadang lupa mereka itu suami istri 😁😁

    ReplyDelete
  12. Iya sih klo suami istri sekantor, sebaiknya tidak berada dalam satu divisi. Ntar ada masalah di rumah malah kebawa2 ke kantor, repot urusannya.

    ReplyDelete
  13. Kalau anaknya sakit dua duanya ijin jadinya, hehehe. dan entah kalau tempat lain ya, kalau disini banyak dijulidin karyawan yang lain.

    ReplyDelete
    Replies
    1. harusnya sih bisa aja mbak yang izin satu aja biar yang satu tetap masuk kerja

      Delete
  14. Ada sih yang kena peraturan dilarang nikah dengan sesama karyawan dan akhirnya malah gak nikah-nikah, padahal usia juga lebih dari cukup. Karena gak ada yg mau ngalah / cari kerja di tempat lain.
    Sekantor boleh asal tidak bawa masalah dari rumah ke kantor.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya ada juga yang begitu. trus ada juga nih yang putus kan, trus si mantan menikah dan setelah peraturan perusahaan diubah mantan yang belum nikah ini akhirnya berjodoh sama rekan kerja yang lain yang kebetulan duda

      Delete
  15. Seru tapi juga rawan drama yaa... Di satu sisi enak karena bisa saling ngerti dunia kerja masing-masing, tapi di sisi lain ribet juga kalau sampai kena aturan mutasi segala, belom lagi kalo lagi saling bete...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah, kalau pernikahan dengan tujuan baik, yawda pertimbangkan aja yang baik2nya xixixi.
      Emang kudu pinter2 memanajemen emosi ya supaya bisa memisahkan persoalan kantor dan rumah.
      Yaaa mungkin salah satu alternatifnya kalau sekantor minta dipisahin aja divisi/ bagiannya :D

      Delete
  16. Wahhh kalo aku sih tim pasutri DILARANG kerja sekantor.🤣💪 karena namanya rumah tangga tu PASTI adaaaa aja episod berantemnya. Bisa terang2an konflik atau silent treatment. Kebayang dah, d rumah lihat muka diaaa...ehhh di kantor lihat muka dia lagi🤣 apa kagak eneggg yak 😷

    ReplyDelete
  17. Memang segala sesuatu ada plus minusnya ya mbak. Kalau menurutku juga suami istri satu kantor itu bisa menghemat ongkos transport, hehehe. Karena pulang pergi bisa barengan kan. Namun kalau ada masalah di kantor juga pasutri harus pintar pintar mengelola emosi

    ReplyDelete
  18. Jadi keingetan film ATM: Er Rak Error, wkwkwkw. Saking ekstrimnya penegakan aturan ini, pasangan malah jadi menjalani hubungan secara sembunyi-sembunyi. Dan ujung-ujungnya malah semrawut. Untunglah sekarang aturannya udah dicabut yaa.
    Kalo aku pribadi, menurutku sih gak masalah yaa kalo istri dan suami ada di 1 perusahaan. Asal catatannya, keduanya gak boleh ada di 1 divisi yang sama. Karena kalo dua-duanya ada di divisi yang sama, khawatirnya gak bisa professional sih ya. Saking tipisnya kehidupan pribadi dan professional.

    ReplyDelete
  19. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  20. Dulu, saya dan suami satu kantor sebelum menikah. Hal-hal di atas emang kerap dirasakan. Yang paling tidak enak itu emang tipisnya dinding antara kehidupan pribadi dan dunia kerja. Masalah kerja bisa terbawa ke kehidupan pribadi dan sebaliknya. Tapi enaknya ya seperti yang disebutkan di atas. Salah satunya punya circle yang sama jadi lebih nyambung.

    ReplyDelete
  21. Mbaaaaa, ini aku dan suami bangetttt 🤣🤣🤣.kami tuh sama2 diterima kerja di HSBC bank waktu itu. Sama2 ikut pelatihan, dan dari situ jd deket. Walaupun awal2 suami ngejarnya cewe lain dan aku pun udh ada pacar 😂. Tapi namanya ketemu tiap hari, 1 batch pula sebagai anak baru, tetep aja kami deket.

    Dan pas aku putus ama si pacar, ya udh deh, langsung nyambunh ke dia 🤣.

    Cuma untungnya aturan hsbc masih ngebolehin utk nikah, asaaaaal ga boleh 1 cabang, ga boleh under atasan dan bawahan langsung. Trus benefit salah satunya akan diclose. Krn suami itu mengcover istri dalam hal insurance kesehatan, dan benefit pinjaman. Jadi pas kami nikah, benefitku hilang, tp dicover oleh suami.

    Cuma setahun kemudian, suami malah dpt tawaran kerja lbh bagus di bank lain, ya sudah, diapun pindah. Dan aku dpt balik semua benefit yg tadinya diputus.

    Kalau bisa memang jangan sekantor sih. Krn benefit pasti ada yg diclose salah satu

    ReplyDelete
  22. Waktu daku jadi admin, ada senior ku yang suami istri kerja di kantor dan divisi yang sama pula hihi. Kalo pas lagi mesra, ya lucu aja lihatnya, tapi mereka malah yang gak sok dibucin²in gitu biasa aja.
    Kalau pas berantemnya, belum daku lihat sih, soalnya daku keburu habis kontrak hehe, jadi sesi yang menegangkan belum daku simak

    ReplyDelete
  23. aku pernah menjadi kamcong sama teman ku yang punya pasangan di kantor hiks beda gedung sih karena peraturan , tapi tiap kunjungan karena istrinya bagian audit dan suami nya sekantor dan sedivisi sama aku jadi suka tnya via line tlp " nuy sps ( spouse ) aku ada gak? "wkwkwk aku aja ynng di tnya padahal yang lain kan banyak yak, tapi tak apa kaalau pas kirim makanan aku yng paaling banyak dapt karena udah jadi kamcong nya beliaau2 senniorku yang baik hati hehe

    ReplyDelete
  24. Memang ada plus minusnya tapi kaya banyakan minusnya nggak si Mbak, lebih ribet jg. Kalau aku pribadi prefer beda perusahaan, karena pikirku kalau sekantor terus pulang ke rumah lihat suami kaya lihat pekerjaan gitu, hehe Tapi setuju sih sama Mas Fajar, bisa aja sekantor asal nggak satu divisi kalau satu divisi wah bisa berabe banget :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setuju kak Ire, beda perusahaan malah asik sih, banyak ceritanya. Dan ya kudu siap dengan minus lainnya

      Delete
  25. Eh baru tahu larangan pasangan kerja dlm satu kantor udh dicabut. Ada bagusnya sih ya. Dulu temanku hrs resign salah satu biar karier pasangannya lancar di sana. Istri terpaksa cabut cari kerjaan lain krn posisi suaminya dulu lbh tinggi. Padahal sih emg ada plus minusnya ya punya pasangan bekerja di kantor yg sama. Asal dilakukan profesional dan ga melanggar aturan perusahaan, why not?

    ReplyDelete
  26. Dulu, temen sekantor aku juga ada yang menikah. Banyak malah, akhirnya mau tak mau yang cewe resign juga. Di kantor suamiku juga dulu aturan larangan menikah ini ada, terus sekitar 5 tahun lalu aturan tsb berubah dan diperbolehkan menikah sesama pegawai. Akhirnya berbondong-bondong lah. Wkwk. Tapi salah satunya harus dipindah ke Departemen lainnya.

    ReplyDelete
  27. Aku sama suami kayak gini nih, ahaha. Tapi memang karena suami bikin usaha sendiri sih dan aku ikut bantuin. Lebih karena pengen mensupport itu.

    Menurut aku, suami istri kerja di kantor yang sama pun gak bisa dilakukan oleh semua pasangan. Maksudnya, beda orang beda karakter juga kan ya. Jadi ada tipe yang gak bisa gitu kalau sudah berurusan di rumah harus menghadapi orang yang sama atau berurusan lagi di kantor.

    Kalau tipe pasangannya kayak aku dan suami, iya insyaAllah cocok karena sesuai dengan keuntungan yang dijabarkan di atas, termasuk jadi bisa memahami dunia kerja dan bisa tau beban apa yang dipikul oleh pasangan, jadi komunikasi di rumah pun bisa lebih saling berempati. Nah tapi temen aku malah penasaran, kok kami bisa gitu mengurus kerjaan yang sama juga. Soalnya beliau ya itu, tipe yang aku bilang tadi, gak bisa ke mana-mana selalu berdua, mereka butuh waktu untuk masing-masingnya.

    Jadi, suami istri sekantor itu memang gak bisa dilakukan oleh semua pasangan juga yaa, balik tergantung karakter masing-masingnya.

    ReplyDelete
  28. Setelah peraturan bertahan selama 16 tahun, akhirnya bisa diubah ya. Mbak. Salut buat pasangan itu yang akhirnya membuka jalan bagi pasangan lain bisa menikah walau satu perusahaan. Tapi begitulah segala sesuatu pasti ada kelebihan dan ada kekurangannya. Yang termasuk suami istri yang ke kantor ini. Salah satu keuntungan yang mereka bisa berangkat dan pulang bareng kerja.

    ReplyDelete
  29. Semuanya ada kelebihan dan kekurangannya ya namanya jodoh dan rezeki memang sudah diatur oleh Tuhan akan tetapi memang apabila terjadi conflict of interest ketika bekerja di perusahaan yang sama otomatis akan menyusahkan walaupun memang begitu banyak pemahaman yang akan tercapai ketika bekerja di kantornya sama. Memang harus dicari keseimbangan di antara semuanya sehingga semua bisa berjalan dengan baik dan lancar

    ReplyDelete
  30. Aku dulu ketemu calon suami itu di kantor yang sama dan memang kantor kami menerapkan aturan tidak boleh menikah dengan sesama rekan kerja.

    Berhubung itu tahun 2018 dan usiaku masih mau menjelang dua puluh lima, maka aku yang ngalah resign dan cari kerjaan baru sebelum nikah. Tiga bulan menjelang nikahan aku sudah dapat kerjaan baru dan nggak ngalami sekantor sama suami hahaha. Tetapi memang patut diakui, ada plus dan minus kalau sekantor sama pasangan. Selama bisa profesional dan kantornya membolehkan beberapa kawan ku ada juga yang sekantor sama pasangannya dan fine fine aja kalau emang bisa membagi porsi profesional saat di dunia kerja.

    ReplyDelete
  31. Iya, saudara sepupu suami juga sekantor dengan istrinya akhirnya satunya dimutasi sulit juga ya pernikahan long distance tapi ya namanya resiko pekerjaan

    ReplyDelete
  32. Seoertinya jarang perusahaan yang mengizinkan suami istri berada di kantor yang sama, jika grup besar masih mungkin sih dengan syarat beda divisi dan beda cabang, jadi tidak berada dalam satu gedung, mungkin untuk menghindari konflik pribadi atau mencampur adukkan kerja dan keluarga

    ReplyDelete
  33. Sebetulnya nikah satu kantor ini banyak banget benefitnya untuk yang melakukan ya. Asal tidak melakukan hal hal yang membuat kekhawatiran rekan kerja dan pemilik perusahaan.
    Tapi saya pribadi lebih memilih ada waktu jeda dengan pasangan, supaya gak 24 jam banget gitu ketemunya >.<

    ReplyDelete
  34. Setuju sama sebagian besar komen. Bekerja satu kantor dengan suami memang lebih banyak risikonya. Jangankan suami, kadang satu kantor dengan sahabat sejak kecil saja bisa bikin kerjaan gak beres, atau malah persahabatan yang akhirnya terputus :'(

    ReplyDelete
  35. Bekerja dengan pasangan di satu kantor tuh beresiko, apalagi jika tidak berjodoh, pasti bener-bener canggung dan bakal mempengaruhi profesionalitas dan kinerja. Memang harus bisa bedain urusan pribadi dan profesional

    ReplyDelete
  36. Sebenarnya selain menghindari campur-aduk antara masalah pribadi dan masalah kantor, ada juga risiko fraud (kecurangan, penipuan, atau penyalahgunaan wewenang) yang bisa muncul jika suami-istri bekerja di satu perusahaan—apalagi kalau proses kerja mereka saling berkaitan. Jadi, sebenarnya tidak masalah berada di kantor yang sama asal alur kerja mereka tidak berhubungan langsung. Dengan begitu, risiko-risiko tersebut tetap bisa diminimalkan tanpa memberi beban tambahan pada karyawan.

    ReplyDelete
  37. ngebuka mata kalau kerja sama pasangan di satu kantor itu gak cuma soal hemat ongkos atau bareng tiap hari, tapi bisa ada tantangan kayak batas antara kerja-rumah jadi blur. Poin plus-minusnya realistis banget, bikin mikir ulang kalau suatu hari berjodoh kerja sekantor.

    ReplyDelete
  38. Sering banget denger kebijakan perusahaan yang tidak membolehkan pasangan suami istri dlm lingkup kerja kantor yg sama. Yg terparah malah salah satunya harus mengundurkan diri
    Tapi ada juga kebijakan yang membolehkan asalkan profesional dalam menjalankan segala tugasnya

    ReplyDelete
  39. malah ada teman sekantor saya yang suami istri selalu jadi bahan ledekan kalau pas bertengkar, kak. Kita satu kantor jadi tahu kalau mereka sedang musuhan hehe

    ReplyDelete
  40. Biasanya perusahaan menentang hubungan rekan sekerja karena takut merugikan perusahaan juga, apalagi yang bergerak dibidang keuangan atau perbakan. Misalnya bekerja sama dalam melakukan kecurangan atau hal lain, jadi pilihannya salah satu harus resign jika ingin melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius.

    ReplyDelete
  41. Betul banget, semua itu ada plus minusnya mbak. Tapi jujur punya pasangan yang kerja satu tempat tuh nggak enak. Pengalaman mantan pacar dulu satu kantor. Sejak itu aku ndak tertarik punya pasangan satu kantor. Hehehe..

    Selain kudu bisa bagi waktu antara ranah kantor dan pribadi, juga rawan jadi bahan gosip kalau misal satu pasangan punya masalah. Satu sisinya ya enak, bisa pulang pergi bareng.. hehee.. 😅

    ReplyDelete
  42. Nah, di kantor teman saya dulu diijinkan asal beda divisi sedangkan kalau di kantor saya sendiri itu gak boleh.

    ReplyDelete
  43. Saya termasuk yang tidak setuju jika suami istri dlam satu kantor. Apalagi jika satu devisi dan salah satunya menjadi pimpinan. Akan ada subjektifitas...mau tidak mau sedikit banyak hal ini akan terjadi.

    ReplyDelete
  44. hal paling menakutkan pas kerja itu satu, mutasi. hahahahha. apalagi kalo udah di luar kota. hmm...

    ReplyDelete
  45. Setuju, kebayang gimana kalau yg satu buat kesalahan tapi kedua-duanya sama-sama ikut merasakan. Apalagi suami istri sharing nantinya, jadi tipis bgt ruang pribadi dan dinding kerja

    ReplyDelete
  46. Mungkin kalau gak ngalamin, kayaak yang "So sweet" banget siikk..
    Dunianya sama dan bisa pulang-pergi bareng tuuh.. bener-bener nikmat lah yaa..
    24/7 days bisa bareng teruuss...

    Tapi kalo pas kenak masalah.. memang jadi kek gak ada yang ditutupin juga yaa..
    Kayak uda gak punya privacy laggii..

    Suka duka banget kerja bareng tuh yaa..

    ReplyDelete
  47. Kalau dulu di perusahaanku, suami istri satu kantor mesti beda divisi. Poin paling penting adalah tetap menjaga profesionalitas dalam bekerja. Dan ga baperan apalagi kalau ada kerja tim yang melibatkan komunikasi dengan lawan jenis.

    ReplyDelete
  48. Seringnya, kalau aku ketemu ada pasangan menikah yang berada di satu perusahaan, minimal beda divisi yang sebisa mungkin nggak ada kaitannya. Dalam artian, urusan profesional, mereka nggak akan kerja sama.

    Katanya sih biar penilaiannya bisa objektif gitu deh.

    Menurutku, ini tuh masuk akal. Karena kalau sudah berurusan dengan pasangan tuh kadang kita suka nggak bisa berpikir dengan jernih.

    Sedikit banyaknya pasti akan terpengaruh sama hubungan itu. Entah itu kasihan atau gimanalah ya. Makanya, emang amannya kudu beda divisi yang nggak ada sangkut-pautnya gitu.

    Kalau emang sulit ya beda cabang deh. Hehehe...

    ReplyDelete
  49. Kalau sekantor tapi beda divisi aku sepertinya lebih setuju karena kemungkinan untuk saling bersinggungan nggak terlalu besar. Namun kalau ada di divisi yang sama, wah, aku nggak kebayang hehe.. Kayaknya kalau kerja ditempatin di divisi yang sama bareng suami, lebih baik salah satu dari kami memang mundur. Kalau sedivisi pasti bakal sering bersinggungan masalah kerjaan. Apalagi kalau udah ada masalah, bisa-bisa bawa masalah dari kantor ke rumah. Reseikonya lebih tinggi, ya..

    ReplyDelete