Ibu Bekerja Masih Cari Sampingan, Memang Gajinya Kurang?

 

Ibu Bekerja Masih Cari Sampingan, Memang Gajinya Kurang?

"Buibu, besok saya open order produk dimsum. Kalau mau pesan bisa DM, ya."

Begitulah salah satu pesan yang masuk di grup karyawati di perusahaan tempat saya bekerja. Sebut saja nama grupnya adalah grup "Cakep" yang awal mula pendiriannya itu adalah untuk memfasilitasi para karyawati yang ingin mempromosikan usaha sampingan mereka. Ada yang berjualan dimsum, kue basah, pakaian, ikan masak, jasa laundry sepatu, reseller snack dan berbagai produk lainnya. 

Keberadaan grup ini pastinya sangat membantu kami para karyawan dalam memenuhi kebutuhan makanan ringan di rumah. Hal ini dikarenakan sebagai ibu bekerja, para karyawati perusahaan memiliki keterbatasan dalam menyiapkan bahan makanan untuk keluarga. Ada yang tidak sempat memasak karena waktu yang mepet ada juga yang meski sudah berbelanja bahan mentah ujung-ujungnya tetap membeli makanan jadi karena terlalu lelah atau malas memasak. Jadi memang keberadaan grup jualan ini benar-benar win win solution bagi para ibu bekerja. 

Di sisi lain saya kagum sekali dengan rekan kerja sesama karyawati yang secara aktif mempromosikan usaha sampingannya di grup ini. Mereka sebenarnya sudah memiliki penghasilan tetap dari gaji di perusahaan namun masih bisa menyempatkan diri untuk mencoba usaha lain. Jangan salah lho ya, nggak semua orang percaya diri untuk berjualan. Bahkan kadang ada sekadar untuk mempromosikan produk bikinannya sendiri juga masih mikir-mikir karena takut tidak ada yang beli seperti saya contohnya. Hehe.

Ibu Bekerja Tapi Masih Cari Luaran, Apa Saja Alasannya?

Fenomena ibu yang bekerja tapi masih memiliki usaha sampingan ini sebenarnya bukan hal yang baru lagi. Di tempat saya bekerja dan mungkin di perusahaan-perusahaan atau bahkan dinas-dinas pemerintahan juga ada ibu-ibu yang tetap bekerja tapi sambil jualan juga. Nah, jadi pertanyaan adalah kenapa ibu-ibu ini masih tetap mencari usaha sampingan padahal sudah memiliki gaji sendiri? Apakah uangnya kurang atau ada alasan lain di balik itu? 

Saya sendiri juga sebenarnya juga memiliki penghasilan tambahan selain dari gaji kantor. Blog yang secara rutin saya isi ini merupakan salah satu keran penghasilan lain saya di luar kantor. Nominal tambahan penghasilannya memang tidak besar, namun bisa lah buat nambahin uang jajan atau ngajak anak-anak main ke mall di momen tertentu. Apakah dengan menerima berbagai job blogger itu artinya gaji saya kurang? 

Tentunya ada berbagai alasan mengapa ibu bekerja tetap mencari penghasilan tambahan. Beberapa alasan yang mungkin dimiliki para ibu bekerja ini antara lain:

Gaji yang kurang untuk kebutuhan pribadi ataupun keluarga

Tidak semua ibu bekerja dengan alasan untuk membantu menambah pendapatan suami. Ada juga yang bekerja karena memang dirinya adalah pencari nafkah keluarga. Dan untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup seluruh keluarga memang memerlukan pengaturan keuangan yang baik. 

Jika gaji besar dan suami juga bekerja maka ibu bisa mengaturnya sedemikian rupa sehingga ada uang yang diinvestasikan setiap bulannya. Namun jika ternyata baik gaji suami maupun istri ternyata pas-pasan maka salah satu cara untuk menambah penghasilan adalah dengan mencari usaha lain salah satunya bisa dengan berjualan bagi para ibu. 

Tak hanya itu, ibu bekerja yang masih memiliki usaha sampingan juga biasanya menjadikan penghasilan tambahannya ini sebagai tambahan untuk bisa membeli barang-barang impiannya entah itu sepatu atau tas yang mungkin harganya di luar anggaran rumah tangga. 

Memang memiliki jiwa enterpreneur

Tak semua wanita bekerja memilih untuk memiliki usaha sampingan karena gajinya kurang. Ada juga yang ternyata memiliki jiwa enterpreneur jadi sosoknya ini selalu pandai melihat peluang untuk bisa menghasilkan uang. Jiwa enterpreneur ini sendiri biasanya juga sudah dipupuk dari masa sekolah. Jika ada teman-teman yang rajin membawa berbagai barang untuk ditawarkan pada teman kuliah atau sekolah maka bisa jadi memang dia memiliki jiwa dagang yang kuat dalam dirinya.

Sebagai cara mengumpulkan modal untuk usaha sendiri

Alasan lain mengapa ibu yang bekerja masih mencari usaha sampingan adalah karena sedang mengumpulkan modal untuk membuka usahanya sendiri. Modal di sini tidak melulu dalam bentuk uang namun bisa jadi dalam bentuk pelanggan. Bisa jadi ke depannya jika ibu bekerja ini membuka toko atau usaha sendiri ia sudah memiliki pelanggan tetap sehingga tak terlalu sulit untuk mempromosikan dan memasarkan produknya di kemudian hari. 


Berbagai Peluang Usaha Sampingan bagi Ibu Bekerja

Karena ibu bekerja biasanya menghabiskan waktu minimal 8 jam di tempat kerja, tentunya peluang usaha sampingan yang bisa dijalankan ibu bekerja ini adalah yang bisa dikerjakan tanpa mengganggu jam kerja atau mungkin di akhir minggu saat libur bekerja. Berikut adalah beberapa jenis usaha sampingan yang bisa dicoba bagi ibu bekerja yang ingin menambah penghasilan:

Makelar atau reseller produk 

Menjadi makelar atau reseller produk merupakan salah satu ide usaha sampingan yang mungkin paling sering dijalankan para ibu bekerja. Hal ini karena dengan menjadi reseller, ibu hanya perlu mempromosikan produk ke rekan kerjanya dan mendapat komisi dari setiap produk yang terjual. Menjadi reseller produk makanan atau lauk pauk dan cemilan juga terbilang sangat menjanjikan karena ibu-ibu bekerja pasti ogah ribet mencari makanan sepulang kerja. 

Open order kue atau masakan buatan sendiri 

Usaha ini sangat cocok bagi ibu bekerja yang punya hobi atau kemampuan memasak yang mumpuni. Nah, agar tidak mengganggu pekerjaan utama, usaha kuliner ini bisa dimulai dengan open order terlebih dahulu dan dikerjakan di hari libur. Atau bisa juga ibu memperkerjakan asisten yang bisa membantu dalam pembuatan produk olahan yang akan ditawarkan pada rekan kerja di kantor. 

Usaha laundry

Usaha laundry juga bisa menjadi pilihan bagi ibu bekerja yang ingin memiliki usaha sampingan seperti yang dilakoni juga oleh rekan senior di kantor. Hanya saja untuk membuka usaha laundry ini memerlukan modal awal yang cukup besar dibandingkan dengan menjadi reseller atau open order masakan olahan sendiri. 
 

Konten kreator 

Konten kreator juga bisa menjadi pilihan bagi ibu bekerja untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Bahkan tak sedikit yang berhasil jadi selebgram dari nyambi jadi konten kreator ini. Biasanya mereka yang sukses di bidang konten kreator ini memang memiliki branding yang kuat sehingga bisa menarik brand untuk bekerja sama. Konten kreator sendiri tak melulu di platform video lho, ya. Profesi blogger yang saya lakoni juga termasuk dalam lingkup konten kreator namun memang penghasilannya mungkin tak sebesar mereka yang menggunakan platform video.
 

Affiliator

Nah, selain menjadi konten kreator, menjadi affiliator juga bisa menjadi pilihan untuk ibu bekerja dalam menambah penghasilan. Bedanya affiliator dengan reseller itu adalah seorang affiliator mempromosikan produk dan membagikan link pembelian kepada pemirsa atau pengikutnya. Nah, komisi didapat dari penjualan yang terjadi dari link tersebut. Saat ini sepertinya hampir semua marketplace dan lini usaha memiliki peluang affiliate dengan komisi yang pastinya juga berbeda-beda dari penjual atau pemilik usahanya.
 
Selain jenis usaha sampingan di atas sebenarnya pastinya masih banyak peluang usaha sampingan yang bisa dijalankan ibu bekerja tergantung dari minat dan peluang yang diincar. Tentunya untuk bisa menjalankan usaha sampingan ini juga diperlukan pembagian waktu yang baik dari seorang ibu dan juga dukungan dari pasangan. Lalu balik lagi ke pertanyaan pertama, apakah ibu bekerja yang masih mencari usaha sampingan itu gajinya kurang? Tentunya jawabannya ada pada mereka yang menjalaninya.  
 
 


Baca Juga
Reactions

Post a Comment

21 Comments

  1. Iya di tempat saya juga kebanyakan gengsi kala jualan itu. Apalagi kalau udah punya pekerjaan tetap seperti nya diupah juga pada malas karena malu
    Karenanya saya juga sakit sama ibu bekerja yg juga jualan

    ReplyDelete
  2. Dulu ngantor tapi sambil nulis di media dan juga jualan karena jiwaku meronta-ronta kalau melihat peluang cuan, dan bermanfaat juga buat menabung kan

    ReplyDelete
  3. Ternyata dimanapun tetap sama ya. Di kantor saya jg setiap pagi sebelum memulai bekerja, ada beberapa teman kantor mayoritas ibu2 yg berkeliling jualan ke ruang-ruang. Luar biasa memang ! Salut

    ReplyDelete
  4. Enggak masalah sih ibu bekerja dan masih ada usaha sampingan. Asal bisa mengatur waktu untuk semua tugas tersebut dengan baik. Insyaallah jadi ibu hebat, ya

    ReplyDelete
  5. Setiap orang punya tujuan masing-masing dalam bekerja. Nggak masalah kok kalau mau cari sampingan, bukan berarti penghasilnya kurang. Kan siapa tahu usahanya juga bisa jadi lapangan kerja bagi orang lain. Justru bagus loh, ada roda perputaran ekonomi. Dulu waktu kerja di kantor juga aku sambil jualan makanan ringan. Pagi berangkat kerja bawa pesanan orang kantor, haha. Bahkan disela-sela telepon kerja selalu terselip "Masih ada nggak makanannya? sekalian bawa sama dokumen ya" wkwkwk selama nggak mengganggu sah-sah saja.

    ReplyDelete
  6. Kamu nulis ini kayak lagi ngobrol sama temen senasib. Jujur, realistis, tapi tetap kasih harapan. Jadi ibu bekerja memang nggak mudah, apalagi kalau masih mikirin peluang usaha. Tulisannya relatable banget buat mamak-mamak produktif.

    ReplyDelete
  7. Bener banget mbaa...melakukan usaha sampingan bukan melulu karena kurangnya penghasilan namun juga bisa karena passion nya dan hobi jadi kita melakukan hal yg kita suka sekaligus mendapatkan penghasilan juga

    ReplyDelete
  8. posisi ibu bekerja dan masih nyari sampingan juga udah dipastikan ia seorang pekerja keras. terlebih jika itu sebagai tanggung jawab utama, single mom mungkin. dan sah-sah saja. tapi dibalik itu semua, semoga tetap bisa menjaga kewarasan :)

    ReplyDelete
  9. Ada yang mencari usaha sampingan untuk membantu ekonomi keluarga. Tapi, juga ada yang sekadar untuk menambah tabungan atau investasi. Selama semua demi keluarga dan keluarga juga tetap terurus kayaknya gak apa-apa

    ReplyDelete
  10. Kita para ibu tuh memang hebat ya, juggling antara kerjaan, rumah, dan mimpi yang belum selesai. Terima kasih sudah mewakili suara banyak ibu yang diam-diam multitasking 12 jam sehari. Tulisan ini bukan sekadar curhat, tapi suntikan semangat untuk terus melangkah. Hormat, salut, dan semangat Antung!

    ReplyDelete
  11. Setiap ibu punya passion yang berbeda.. Meskipun sudah bekerja bagi sebagian belum cukup dengan berbagai alasan.

    ReplyDelete
  12. Aku langsung keingetan adikku nih yg ngantor tiap hari bawa dagangan spageti tapi laris bgt sih, meskipun capek katanya seneng aja gt jualan sambil kerja

    ReplyDelete
  13. Saya juga di lingkungan para pengajar ada beberapa yang mempunyai usaha sampingan. Ada yang karena mencari penghasilan tambahan karena ya tahulah bagaimana kecilnya gaji guru, terlebih guru honorer. Tapi ada juga yang jualan karena memang hobi, mungkin jiwa entrepreneur nya kuat, ya, sehingga ketika jadi guru pun masih menjalani apa yang menjadi ketertarikannya di dunia usaha

    ReplyDelete
  14. Betul banget Teh, terkadang bukan hanya soal gajinya kurang sehingga harus cari sampingan. Ada banyak faktor kayak memang passion dan hobinya jualan. Kalau daku pernah ngalami memang jualan untuk nambahin tabungan hehehe, tapi memang seseru itu kalau produk yang kita tawarkan laris terjual.

    Nah, jadi reseller dan affiliator lumayan oke banget buat nambah penghasilan sambil nambah keilmuan terkait jualan juga. Karena biasanya suka ada kelas buat upgrade pengetahuan hingga cara meningkatkan penjualan. Semangat terus, walaupun ibu bekerja nggak masalah punya bisnis sampingan terpenting semua bisa dikerjakan maksimal dan penuh tanggung jawab ya.

    ReplyDelete
  15. Aku setuju jika seorang ibu tetap produktif. Seorang ibu pekerja masih cari uang tambahan dengan ngeblog, jualan, dll boleh banget...semua punya tujuan dan kebutuhan masing-masing, asalkan apa yang dilakukan tidak mengganggu pekerjaan utama juga tugas dan kewajiban sebagai ibu kenapa tidak...

    ReplyDelete
  16. Jujur aja buat aku, Ini adalah realitas yang dihadapi banyak ibu bekerja saat ini, sebuah perjuangan yang patut diacungi jempol. Mencari penghasilan sampingan menunjukkan dedikasi luar biasa untuk keluarga dan masa depan finansial. Semoga blog ini memberikan inspirasi dan ide-ide praktis bagi para ibu yang sedang mencari peluang tambahan!

    ReplyDelete
  17. Dulu sebelum pandemi aku pernah jualan dessert secara online. Lumayan rame juga. Tapi berhentibpas pandemi. Sekarang lagi mencoba jadi affiliator mbak

    ReplyDelete
  18. Tidak ada yang salah dengan seorang istri/ibu yang bekerja dan juga mencari tambahan. Karena semuanya sudah pasti diperhitungkan matang-matang. Dan jujur, istri saya juga sama seperti itu, jadi saya tau betul sebesar apa perjuangannya.

    ReplyDelete
  19. Alhamdulillah yaa.. ada banyak pintu rejeki yang datangnya dari mana aja.
    Ada yang dari suami, dari istri bahkan bisa juga punya usaha sampingan.
    Aku salut banget yang uda bekerja office hour, tapi masih punya energi buat open PO masakan atau kue. Karena memang masakan seseorang yang dibuat karena cinta ((hobi)) pastinya rasanya pun enyaaakk~

    ReplyDelete
  20. Ibu bekerja tapi masih mempunyai usaha sampingan kenapa tidak? kebutuhan orang kan beda-beda, tidak selamanya gajih yang didapat dari pekerjaan utamanya dapat memenuhinya. Daripada berutang lebih baik mencari tambahan penghasilan, apalagi bagi ibi-ibu yang mempunyai jiwa entrepreneur setiap peluang pasti jadi uang kan?

    ReplyDelete
  21. Kenapa memang kalau punya usaha sampingan? Semakin banyak juga save money yang kita persiapkan ketika anak semakin besar dengan bertambah pula kebutuhannya

    ReplyDelete