Mampir ke Malang dan Kopdar dengan Blogger Malang

kopdar di momo's coffee & bakery


 "Von, rumahmu jauh nggak dari alun-alun kota Malang," tanya saya pada Ivonie, blogger yang sudah saya kenal sejak era Multiply dan alhamdulillah sudah pernah kopdar 2 kali di Banjarmasin.

"Dekat aja, Mbak. Paling 15 menit dari alun-alun,"

"Oke. Kalau begitu nanti kita ketemuan di dekat alun-alun, ya sebelum aku berangkat ke Yogyakarta," balas saya lagi lewat aplikasi whatsapp.

Setelah acara outbond yang diadakan perusahaan usai, sepertinya hampir seluruh peserta outbond memiliki keinginan untuk melanjutkan perjalanan ke destinasi berikutnya, untuk menghabiskan akhir minggu mereka. Ada yang ke Kediri, berlibur bersama anggota keluarga yang menyusul dan ada juga yang menyewa mobil dan melakukan road trip menuju Yogyakarta. 

Saya sendiri bersama 2 rekan kerja lainnya juga memutuskan untuk bertolak ke Yogyakarta namun dengan menggunakan transportasi kereta api dari stasiun Malang. Tiket kereta sudah saya pesan beberapa minggu sebelumnya dan kami memilih kereta Malabar kelas Ekonomi Premium dengan harga Rp. 252.000,- yang akan berangkat pukul 16.50. Karena itulah saya pun akhirnya menghubungi Ivonie yang tinggal di kota Malang untuk kopdar sebelum jadwal keberangkatan kami tiba.

Setelah acara outbond ditutup, saya dan 2 orang teman check out dari Shanaya Resort sekitar pukul 11.00 WIB dan langsung memesan taksi online menuju Momo's Coffee & yang Bakery, tempat yang menjadi lokasi pertemuan kami nantinya. Sempat muncul kekhawatiran di benak saya apakah akan ada pengemudi yang bersedia menjemput kami mengingat waktunya yang mepet dengan salat Jum'at? Untungnya ternyata pesanan taksi online kami ada yang mengambil dan berangkatlah kami bertiga dari resort menuju kota Malang.

Perjalananan dari Karang Ploso menuju kota Malang sendiri memakan waktu kurang lebih tiga puluh menit. Saya sempat bertanya kepada pengemudi apakah masih sempat salat Jum'at dengan mengambil pesanan kami? "Sempat, Mbak nanti saya salat di mesjid dekat alun-alun kota Malang," jawab bapak yang saya taksir berusia kurang lebih 50-an tersebut. Sepanjang perjalanan, selain bertanya tentang kota Malang, si Bapak juga mengobrol tentang dirinya yang ternyata sebenarnya seorang pengusaha. 

 

Nongkrong di Momo's Coffee & Bakery

momo's coffee & bakery
 
Sesuai perkiraan bapak pengemudi, mobil yang dikemudikannya tiba di depan Momo's Coffee & Bakery beberapa menit sebelum adzan zuhur berkumandang. Setelah mengeluarkan semua koper dan mengucapkan terima kasih, kami bertiga pun langsung memasuki cafe yang letaknya tak jauh dari Alun-alun kota Malang ini.   
 
Momo's Coffee & Bakery sendiri beralamat di jalan Basuki Rahmat dekat dengan kawasan heritage Kayutangan kota Malang. Cafe ini letaknya dekat dengan simpangan Jalan Mojopahit dan jalan MGR Sugiyopranoto. Kafenya terbilang kecil dan memiliki 2 lantai di mana di bagian rooftop pengunjung bisa menikmati pemandangan kota sementara di anak tangga juga terdapat area untuk berfoto ria. Begitu memasuki kafe, kami langsung disuguhi meja display sekaligus kasir untuk bisa memesan menu yang ingin dicoba. 

MoMo's Coffee & bakery

 Spot foto di MoMo's Coffee & bakery

Dengan bawaan koper besar dan satu kotak kardus berisi pakaian kotor, sebenarnya kami agak ragu untuk memasuki cafe ini. Namun begitu melihat di dalam cafe juga terdapat beberapa koper dari pengunjung, kami berkesimpulan sepertinya memang cafe ini memang kerap menjadi pilihan bagi wisatawan untuk nongkrong sebelum meninggalkan kota Malang. Dan benar saja, ketika kami bertanya pada penjaga kasir apakah boleh menaruh koper, penjaga tersebut mengarahkan ke salah satu sudut cafe yang masih kosong. 

momo's coffee and bakery
 
Karena jadwal kereta dari stasiun Malang menuju Yogyakarta masih beberapa jam lagi, kami bertiga memutuskan untuk duduk di lantai 2 agar bisa lebih leluasa mengobrol. Koper-koper kami sendiri berada di lantai 1 dekat dengan pintu masuk. Untuk pesanan sendiri, saya memesan lasagna, es krim dan juga minuman kopi (saya lupa nama kopinya) sementara 2 teman saya memesan lasagna dan chicken steak. Selain itu, kami juga memesan 2 potong cake untuk merayakan ulang tahun salah satu teman seperjalanan hari itu.

momo's coffee & bakery
 
masakan di momo's coffee & bakery

Suasana di bagian rooftop Momo's Cafe & Bakery ini memang sangat nyaman terutama bagi mereka yang ingin bersantai. Tempatnya teduh dan ada banyak spot tempat duduk yang bisa dipilih dan tentunya bisa sambil menikmati pemandangan kota Malang. Kami sendiri memilih meja dan kursi di salah satu sudut rooftop. Di meja yang kami pilih terdapat colokan sehingga saya bisa sekalian men-charge handphone yang baterainya mulai sekarat. Kami pun menghabiskan pesanan kami masing-masing sambil menunggu kedatangan Ivonie yang sudah dihubungi sebelumnya.
 
kopdar

 
rooftop momo's coffee & bakery

Sekitar pukul 1 siang, Ivonie pun tiba. Sambil menunggu hingga pukul 3 kami berempat mengobrol berbagai hal mulai dari dunia konten kreator dan cerita lainnya yang membuat momen menunggu ini jadi tak terasa. 
 

Naik Kereta dari Stasiun Malang menuju Yogyakarta 

stasiun malang
 
Sekitar pukul 3, kami berempat memutuskan untuk berpisah. Ivonie kembali ke rumahnya dan kami bertiga tentunya melanjutkan perjalanan menuju stasiun kota Malang. Jadwal keberangkatan kereta yang saya pesan sebenarnya pukul 5 sore namun tentunya akan lebih menenangkan jika kami berada di stasiun lebih awal. Selain itu, kami juga harus mampir ke ekspedisi terlebih dahulu untuk mengirimkan satu kardus berisi pakaian kotor dan beberapa oleh-oleh yang didapat saat berada di Shanaya Resort. Yang lumayan bikin kaget, ternyata paket yang merupakan gabungan dari pakaian saya dan teman saya itu beratnya 10 kg sehingga kami harus membayar sekitar 300 ribu untuk pengiriman ke kota Banjarmasin.
 
Begitu tiba di depan stasiun, saya langsung melakukan scan tiket kereta yang dipesan lewat aplikasi KAI. Mulanya saya bingung kenapa setelah di-scan tidak keluar tiket fisik eh ternyata sekarang tidak perlu lagi menunjukkan tiket fisik dan hanya perlu menunjukkan bukti check in kepada petugas. Kami pun langsung masuk ke dalam area stasiun dan sesuai dengan arahan dari petugas langsung belok kiri untuk menuju kereta Malabar yang sudah menunggu untuk mengantar kami ke Yogyakarta.

Berhubung ini adalah pertama kalinya ke stasiun Malang, tentunya kami tidak terlalu mengenal medan dari stasiun ini meski sebenarnya sebelum tiba di stasiun sudah mendapat arahan dari driver taksi online yang kami tumpangi. Sesuai dengan petunjuk petugas dan juga petunjuk arah di stasiun, kami pun menyeret koper menuju peron tempat kereta sudah menunggu. Kejutannya, ternyata kami harus menemui beberapa anak tangga yang mau tak mau membuat kami sedikit kerepotan saat membawa koper karena harus beberapa kali naik turun tangga. 

kereta malabar
 
Nah, begitu tiba di peron tempat kereta sudah menunggu, barulah saya sadar kalau sebenarnya ada jalur eskalator yang bisa digunakan dari pintu masuk yang pastinya tidak merepotkan mereka yang membawa koper. Wkwkwk. Karena penasaran, setelah meletakkan semua koper, kami pun kembali menuju ke dalam stasiun untuk mencoba eskalator tersebut sekalian membeli camilan untuk dimakan di dalam kereta. 
 
Pukul 5 sore, kereta Malabar sudah bertolak dari stasiun Malang menuju Yogyakarta dengan tujuan akhir kota Bandung. Perjalanan dari Malang ke Yogyakarta sendiri memakan waktu kurang lebih 5 jam dan nantinya kami akan tiba di stasiun Yogyakarta sekitar pukul 11 malam. Kami pun duduk di bangku masing-masing sambil menyantap nasi kotak yang sebelumnya diberikan sebelum meninggalkan hotel dan menikmati perjalanan. 

Demikian sedikit cerita saya saat mampir ke kota Malang dan Kopdar dengan Blogger Malang. Sampai jumpa di cerita selanjutnya! 
 
 
 
Baca Juga
Reactions

Post a Comment

0 Comments