Hindi Medium, Cerita tentang Pencarian Sekolah Terbaik untuk Anak



Beberapa waktu yang lalu, saya menonton sebuah film Bollywood berjudul Hindi Medium. Sebuah film menarik yang dibintangi oleh Irrfan Khan dan Saba Qomar. Filmnya sendiri bercerita tentang usaha sepasang suami istri, Raj dan Mita Batra mendaftarkan putri mereka ke sebuah sekolah bergengsi di kota mereka. Alasan utama sang istri sangat ingin putrinya bisa bersekolah di sekolah elit tersebut karena dia yakin kalau di sekolah elit sang putri akan mendapatkan banyak fasilitas yang lebih baik dari sekolah negeri.

Pasangan Raj dan Mitra Batra sendiri berasal dari keluarga yang cukup berada. Raj sebagai kepala keluarga memiliki bisnis pakaian yang cukup besar di Chandni Chowk. Atas desakan sang istri, Raj akhirnya setuju untuk pindah dari Chandni Chowk ke kawasan perumahan elit agar bisa beradaptasi dengan kehidupan orang-orang kaya. Selain itu mereka juga mengikuti semacam bimbingan agar anak mereka bisa diterima di sekolah elit yang dimaksud.

Sayangnya dengan segala usaha yang telah dilakukan, Pia, sang putri tercinta tak lolos seleksi. Ironisnya, putri dari salah satu karyawan mereka malah berhasil diterima. Rupanya di sekolah elit tersebut ada jalur khusus bagi mereka yang tidak mampu. Demi bisa menyekolahkan putri tercinta, Raj dan Mita pun mencoba mendaftarkan Pia lewat jalur ini, tentu saja dengan memalsukan beberapa dokumen.

Sialnya tak berapa lama pihak sekolah mengetahui adanya pihak-pihak yang memalsukan dokumen hanya untuk bisa diterima di Delhi Grammar School, sekolah yang mereka tuju. Pihak Delhi Grammar School kemudian mengutus salah satu perwakilannya untuk melakukan survey lapangan pada orang tua yang mengajukan lamaran dengan jalur tidak mampu.

Tak hilang akal, Mita pun mengajak Raj untuk berpura-pura hidup sebagai orang miskin. Mereka menyewa sebuah rumah di perkampungan kumuh, dan tentunya mengubah total penampilan mereka. Tak mudah awalnya bagi Mita untuk bisa beradaptasi dengan kehidupan orang miskin. Bahkan di hari pertama kedatangan tim survey, pasangan ini nyaris saja terbongkar kedoknya. Untungnya Mita dan Raj bertemu dengan Shyam Prasad dan istri yang bersedia membantu mereka. Kepolosan Shyam berhasil membuat penyurvei percaya kalau Raj dan Mita benar-benar orang miskin. Belakangan baru diketahui kalau Shyam juga mendaftarkan Mohan, putranya untuk bersekolah di Delhi Grammar School. 

Ketulusan persahabatan yang ditawarkan Shyam dan istrinya mau tak mau membuat Mita dan Raj tersentuh. Hari pemilihan pun tiba. Para orang tua dari golongan tidak mampu pun berkumpul mencoba peruntungan mereka. Ya, alih-alih dipilih berdasarkan survey, proses penerimaan pada jalur tidak mampu ini dilakukan dengan sistem undian. Lalu apakah keberuntungan akan berpihak pada kedua pasang orang tua ini?

Setelah menonton film ini, saya rasa ada beberapa nilai moral yang bisa diambil dari film Hindi Medium ini, yakni:

Orang tua pasti menginginkan sekolah terbaik untuk anaknya


Dalam film ini digambarkan Raj dan Mita sebagai pasangan suami istri dengan latar belakang pendidikan yang berbeda. Raj yang pedagang sementara Mita yang lulusan universitas. Dengan latar belakang pendidikannya yang baik, Mita tentu saja ingin putrinya bisa bersekolah di tempat terbaik. Dan dalam pandangannya, sekolah terbaik adalah sekolah swasta yang memiliki banyak fasilitas dan tenaga pengajar mumpuni.

Suami bisa saja mengikuti keinginan istri, namun jangan lupa untuk mendengarkan kata hatinya


Raj sangat mencintai istrinya. Karena cintanya ini, ia bersedia melakukan banyak hal untuk Mita. Mulai dari mengubah penampilannya, hingga melakukan kebohongan agar putri mereka bisa diterima di sekolah elit. Namun kemudian ia disadarkan kalau kecintaannya pada Mita telah membutakan mata hatinya. Di saat inilah Raj akhirnya harus mengambil keputusan akan bertahan dengan hal yang salah karena cinta atau meluruskan kesalahan tersebut.

Ketulusan bisa datang dari siapa saja


Ketika menjalani kehidupan mereka sebabai orang miskin, Raj dan Mita bertemu pasangan Shyam Prasad dan istri yang kemudian menjadi sahabat mereka. Meski miskin, namun Shyam Prasad dan istri sangat tulus dalam berteman dengan Raj dan Mita. Keduanya juga tak sungkan untuk mengulurkan bantuan pada Raj tanpa mempedulikan kondisi mereka yang juga kesusahan.

Berbuat curang takkan memberikan ketenangan


Siapapun setuju kalau berbuat curang bukanlah hal yang baik. Inilah juga yang dirasakan Raj setelah melakukan kecurangan agar putrinya bisa diterima di sekolah elit. Untuk mengurangi rasa bersalah tersebut, Raj dan Mita pun melakukan banyak hal yang dirasa bisa membayar kecurangan yang telah mereka lakukan. Namun meski sudah berbuat banyak, tetap saja ada ganjalan di hati Raj saat mengingat kecurangan yang telah dilakukannya.

Itulah dia review film Hindi Medium yang sudah saya tonton. Semoga bisa menjadi referensi bagi para pembaca sekalian.

37 Comments

  1. Wah aku mau nonton ini. Rame mana sama 3 Idiot mba

    ReplyDelete
  2. Cuss ahh minta download kan suami.. Hihihi

    ReplyDelete
  3. Bagus ini, mbaknya gtu lho. Beberapa kali saya baca review filmnya bagus2.
    Kalau dari learning pointnya, yg terakhir sepertinya adalah ending ceritanya hihihi.

    ReplyDelete
  4. Aha, ini dia film yang sempat heboh pasca satu kejadian yang mirip di Indonesia ya.

    Penasaraaaan.

    ReplyDelete
  5. Wah, kayaknya seru ya ceritanya tapi aku ga suka film bollywood huhu :( tapi kalau benar-benar seru baru nonton dah.

    ReplyDelete
  6. Wah udah lama saya ga nonton india. Kayaknya film ini bgus ya buat ditonton

    ReplyDelete
  7. tema film nya beda banget sama film india kebanyakan. harus nonton nih kayanya

    ReplyDelete
  8. Wah pian nontonnya dimana mba? Sekarang jarang banar bollywood di tv. Kadang juga bollywood lawas

    ReplyDelete
  9. Kalau soal rame kayaknya 3 idiot masih sedikit lebih rame. Tapi ini juga nggak kalah seru kok :)

    ReplyDelete
  10. Ayoo segera ditonton filmnya! :)

    ReplyDelete
  11. Hihi kalau dikasih tahu ntar jadi spoiler lagi :D

    ReplyDelete
  12. Ayo ditonton, yan. Keren filmnya

    ReplyDelete
  13. penasaran beruntung ga ya si Pia masuk setelah emak bapaknya nyamar hahaha pengen nonton mesti donlod ni

    ReplyDelete
  14. Ayo coba nonton film bollywood, rima :)

    ReplyDelete
  15. Iya ini bagus ini filmnya :)

    ReplyDelete
  16. Yup, mbak. Temanya unik

    ReplyDelete
  17. Aku donlot. Hehe

    ReplyDelete
  18. Ayoo didonlot filmnya :)

    ReplyDelete
  19. Film India sekarang semakin beragam temanya, ya. Sejak PK-nya Amir Khan, perfilmam Bollywood seolah membuka mata untuk genre lain selain cinta-cintaan. Untuk Hindi Medium ini saya sudah punya kopi filmnya, tapi belum sempet nonton =)

    ReplyDelete
  20. iya. bahkan beberapa tahun terakhir saya melihat makin sedikit film romance dibikin bollywood. ayo ditonton filmnya. bagus lho :)

    ReplyDelete
  21. Ngomongin milih sekolah terbaik buat anak memang susah-susah gampang ya mbak. Daku juga lagi proses memilihkan sekolah buat si sulung.

    ReplyDelete
  22. Udah lama banget nggak nonton film India :( terakhir keknya Slumdong millionaire deh . Btw kalo mau subsrice blog nya gimana ya, Mbak? Gak ada tombol subsribe nya...

    ReplyDelete
  23. wah pasti banyak yang dipertimbangkan juga ya, mbak dalam memilih sekolahnya

    ReplyDelete
  24. Padahal Slumdog Millionaire itu bukan film India lo, mbak. Itu film Inggris. Hehe. Kalau mau follow disalin aja mbak alamat blog saya ke daftar blog yang diikuti

    ReplyDelete
  25. keren ya filmnya. banyak pelajaran yg didapat

    ReplyDelete
  26. Keren bangat filmnya, bisa belajar banyak hal di film ini.

    ReplyDelete
  27. Judulnya medium ya. Setelah baca referensi sepertinya harus nonton nih

    ReplyDelete
  28. Mbaakk! Memang kasus ini lagi in banget ya, aku sampai kesel banget .Kebayang, orang tua mau menjadikan anaknya seperti apa kalau untuk daftar sekolah aja harus berbohong lebih dulu. Berkahnya di mana itu? Anyway, filmnya sepertinya menarik

    ReplyDelete
  29. Orkay ngembat jatah orang miskin yaa. Hehhehe. Ntar cari ah. Lagi seneng nonton film luar 😊😊

    ReplyDelete
  30. Lhaa, ini kejadiannya persis kayak yang lagi rame di sini ya mba.. Banyak orang mampu yang punya SKTM demi anaknya masuk sekolah yang dituju.. Aku gemeees banget.. Jadi pingin nonton film ini.. Trims rekomendasi filmnya mba.. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, mbak. Tahun kemarin juga heboh kayak gini kan ya ceritanya

      Delete
  31. kayaknya filmnya mneyentuh ya, wah jd penasaran

    ReplyDelete
Previous Post Next Post